52
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih
Tahun Ajaran 20162017 yang berjumlah 32 siswa perempuan. 2.
Objek penelitian ini adalah meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan Siswa kelas XI AK 1 SMK YPE
Sawunggalih melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
D. Definisi dan Operasional Variabel
1. Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan
Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan adalah suatu daya penggerak di dalam diri siswa yang memberi semangat belajar, arah dan
kegigihan perilaku untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai dalam hal ini Kompetensi Dasar Persediaan. Motivasi Belajar Kompetensi
Dasar Persediaan dinilai dengan menggunakan angket. Indikator yang digunakan dalam angket meliputi tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Jumlah skor
yang diperoleh masing-masing siswa pada hasil angket dihitung persentase rata-ratanya. Kemudian Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan
hasil angket pada siklus I dibandingkan dengan Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan pada hasil angket siklus II.
53 2.
Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan adalah hasil yang
dicapai oleh siswa setelah melakukan proses belajar selama jangka waktu tertentu yang dijadikan tolok ukur untuk mengukur seberapa besar
kemampuan siswa pada Kompetensi Dasar Persediaan. Pengukuran tingkat perkembangan belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas ini
menggunakan ranah kognitif yang diambil dari soal pre test dan post test yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dibandingkan dengan prestasi
belajar siswa sebelumnya yang kemudian dapat dilihat perubahan prestasi belajar dari siswa.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Di dalam Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw ini siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Tiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan materi
pelajaran yang berbeda-beda. Siswa yang mendapat sub materi sama berkumpul dalam kelompok ahli dan berdiskusi tentang materi tersebut
secara bersama-sama. Setelah siswa berdiskusi dengan kelompok ahli, kemudian siswa kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman
54 satu kelompok mereka tentang sub materi yang mereka bahas di dalam
kelompok ahli.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai, digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
1. Angket
Menurut Sugiyono 2016: 199 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Peneliti menggunakan angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup,
yaitu angket yang setiap jawabannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban Zainal Arifin, 2013:167. Angket ini digunakan untuk mengetahui
tingkat Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan. 2.
Tes Tertulis Tes tertulis atau sering disebut paper and pencil test adalah tes yang
menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tulisan Zainal Arifin, 2013: 124. Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kepahaman siswa pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan khususnya Kompetensi Dasar Persediaan. Bentuk tes berupa pilihan ganda maupun
uraian. Penelitian ini menggunakan pre test dan post test. Tes tersebut berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru pada pertemuan
tersebut, sehingga guru dapat mengetahui apakah siswa paham pada materi yang dijelaskan.