Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

45 ini didasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian yang relevan. Pada penelitian ini peneliti melakukan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang bertujuan untuk meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan Siswa Kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih Tahun Ajaran 20162017. Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan adalah suatu daya penggerak di dalam diri siswa yang memberi semangat belajar, arah dan kegigihan perilaku untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Proses pembelajaran Akuntansi Keuangan khususnya pada Kompetensi Dasar Persediaan siswa di kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih masih kurang menggambarkan adanya Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yang tinggi. Hal tersebut dilihat dari banyaknya siswa yang merasa bosan dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru, terlihat beberapa siswa berbicara dengan teman yang lain dan tidak memperhatikan ketika guru mengajar. Siswa memiliki motivasi yang tinggi dapat dilihat dari indikator Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yaitu apabila siswa tekun menghadapi tugas yang diberikan guru, ulet dalam menghadapi setiap kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, siswa lebih senang bekerja secara mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dan senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal yang diberikan oleh guru pada pembelajaran Kompetensi Dasar Persediaan. Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yang rendah dapat membuat pencapaian tujuan 46 dan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yang diharapkan kurang optimal. Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yang diraih oleh siswa kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih juga belum maksimal. Hal tersebut dilihat dari nilai rata-rata kelas yang sebagian besar siswa belum mencapai KKM. Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, yaitu ketika proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang antusias dan bosan dikarenakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum sepenuhnya berpusat pada siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan siswa di luar kegiatan pembelajaran, seperti berbicara di luar topik materi pembelajaran dengan teman sebangku, tidur-tiduran dan kegiatan lain di luar pembelajaran, agar kegiatan belajar dapat terfokus pada tujuan pembelajaran dan prestasi belajar dapat meningkat, perlu adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga akan membantu siswa dalam pemahaman materi yang diajarkan. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Di dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ini siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Tiap anggota dalam kelompok asal mendapatkan sub materi pelajaran yang berbeda-beda. Siswa yang mendapat sub materi sama berkumpul dalam kelompok ahli dan berdiskusi tentang