60
3.1.1.4 Refleksi
Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang
telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya terhadap rencana awal tes siklus II.
Pada tahap ini, peneliti menganalisis hasil tes dan nontes hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil wawancara siklus I. jika hasil tes belum memenuhi nilai
target yang telah ditentukan, akan dilakukan tindakan siklus II dan masalah- masalah yang timbul dalam siklus I akan dicari alternatif pemecahannya pada
siklus II. Kelebihan- kelebihan yang ada pada siklus I akan dipertahankan dan tingkatkan.
Hasil analisis pada tahap ini digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknik pembelajaran yang digunakan oleh peneliti dan untuk
mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Refleksi pada siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan
sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II.
3.1.2 Prosedur Tindakan Kelas Siklus II
Prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut.
3.1.2.1 Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini berdasarkan hasil siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah 1 memperbaiki rencana pembelajaran
61
menulis teks wawancara menjadi narasi dengan materi yang sama, namun tindakan yang dilakukan berbeda dengan tindakan siklus I sehingga diupayakan
dapat memperbaiki masalah ataupun kekurangan pada siklus I. Perbaikan yang dilakukan antara lain 1 menyediakan teks hasil wawancara dengan tema yang
lebih menarik, 2 menyiapkan soal tes dan kriteria penilaian yang digunakan dalam evaluasi hasil belajar siklus II, dan 3 menyiapkan lembar observasi,
lembar jurnal, lembar wawancara, dan dokumentasi yang berupa foto untuk siklus II.
3.1.2.2 Tindakan
Tindakan yang dilaksanakan peneliti dalam siklus II adalah 1 memberikan umpan balik mengenai hasil yang diperoleh pada siklus I, 2
melaksanakan pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun, dan 3 memberi motivasi siswa agar
berpartisipasi lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam menulis teks wawancara menjadi narasi dengan langkah-langkah 1 menentukan judul narasi sesuai
dengan isi teks wawancara, 2 menentukan gagasan utama, dan 3 membuat reproduksi yaitu menulis teks wawancara menjadi narasi dengan cara
merangkaikan isi teks wawancara tersebut dengan memperhatikan kronologis kejadian serta kohesi dan koherensinya ke dalam bentuk narasi.
Hasil karangan narasi setiap siswa dikumpulkan dalam satu kelompoknya kemudian dinilai sesuai dengan rubrik penilaian yang telah disediakan. Hasil
karangan yang terbaik kemudian dipresentasikan setiap kelompok dan dimuat
62
dalam mading sekolah dengan tujuan agar siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan prestasinya. Pada saat siswa praktik menulis teks wawancara
menjadi narasi hingga menempelkannya di mading sekolah, guru mengarahkan kegiatan siswa.
Tindakan pada siklus II ini dapat digambarkan secara detail apabila siklus I sudah dilaksanakan.
3.1.2.3 Observasi
Observasi yang dilakukan pada siklus II masih sama dengan observasi pada siklus I, yaitu selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti memperoleh
data dengan melakukan beberapa pengalaman terhadap siswa yaitu 1 menggunakan lembar observasi untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas
siswa selama pembelajaran berlangsung, 2 dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran. Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap, 3 setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan jurnal
kepada siswa untuk mengetahui tanggapan, kesan, dan pesan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajran menulis teks wawancara menjadi narasi.
Pengamatan dilakukan untuk melihat peningkatan hasil tes dan perubahan perilaku siswa, yang meliputi keaktivan siswa dalam mengerjakan tugas dan
keaktivan siswa dalam kelompoknya. Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada siklus I dan kelemahan-kelemahan yang masih muncul juga menjadi pusat sasaran
dalam observasi.
63
3.1.2.4 Refleksi