Teks Wawancara Wawancara .1 Pengertian Wawancara

40 antara wartawan dengan pejabat, antara peneliti dengan narasumber, antara direksi perusahaan atau sifatnya dengan pelamar pekerjaan, dsb. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu bentuk komunikasi lisan antara dua belah pihak pewawancara dan terwawancara yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari seorang narasumber mengenai suatu hal.

2.2.3.2 Teks Wawancara

Wawancara bertujuan memberi fakta, dasar, alasan, atau opini untuk sebuah topik tertentu dengan menggunakan kata-kata narasumber sehingga pendengar dapat membuat suatu kesimpulan atau keabsahan dari apa yang dikatakannya Stokkink dalam Fadli 2001:27. Sebelum melakukan wawancara tidak terlebih dahulu melalui tahapan merencanakan menentukan topik, menentukan sasaran, serta menyusun daftar pertanyaan. Dalam menentukan sebuah topik disesuaikan dengan tema wawancara. Dalam melakukan wawancara memungkinkan adanya teks wawancara. Teks wawancara berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang akan diajukan kepada narasumber dan hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh pewawancara. Hasil dari wawancara apabila akan ditampilkan dalam surat kabar maka harus meminta izin terlebih dahulu pihak narasumber atau yang diwawancarai. Menurut Kusumah dkk. 2003:6.6, jenis pertanyaan yang dapat diajukan dalam wawancara adalah 1 pertanyaan tenggapan, 2 pertanyaan rumusan, 3 41 pertanyaan uraian, 4 pertanyaan sebab, 5 pertanyaan andaian, 6 pertanyaan susulan, 7 pertanyaan pendalaman. Pertanyaan tanggapan, pewawancara memiliki anggapan bahwa terwawancara memiliki, mengalami, atau melakukan sesuatu. Pertanyaan yang muncul misalnya: “Saya beranggapan bahwa anda pernah bermain teater. Bagaimana anda main di sana?” Pertanyaan rumusan, pewawancara menanyakan dan meminta terwawancara suatu kerangka kerja dengan berurutan. Pertanyaan yang muncul misalnya: “Coba rumuskan hal yang akan anda lakukan untuk meningkatkan mutu perusahaan ini, jika anda diterima bekerja”. Pertanyaan uraian, pewawancara meminta terwawancara menjelaskan hal penting dari topic yang dibicarakan dalam bentuk uraian. Pertanyaan yang muncul misalnya: “Saya yakin anda dapat menguraikan hasil penelitian yang telah Anda lakukan”. Pertanyaan sebab, pewawancara meminta alasan timbul atau terjadinya suatu peristiwa kepada terwawancara. Pertanyaan yang muncul misalnya: “Mengapa masyarakat lingkungan anda tidak memperhatikan kebersihan?” banyak ahli yang menganjurkan kepada kita untuk menghindari atau membatasi pertanyaan jenis ini. Pertanyaan andaian, pewawancara meminta terwawancara mengambil sikap terhadap sesuatu dengan mengandaikan terwawancara dengan sesuatu. Pertanyaan yang muncul: ”Andaikan anda seorang guru, bagaimana tindakan anda terhadap pelanggaran anak itu?”. 42 Pertanyaan susulan, pewawancara mengajukan pertanyaan dari hasil simpulan dia terhadap jawaban terwawancara atas pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan yang muncul misalnya: “Tadi anda mengatakan bahwa…, bagaimana jika…, Pertanyaan Pendalaman, pewawancara melacak lebih banyak informasi yang terinci untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pokok yang dibicarakan. Pertanyaan yang muncul misalnya: “Saya mulai mendapat gambaran yang jelas, silakan teruskan”. Menurut Kusumah dkk 2003;21-23, hasil wawancara dapat dicatat dengan dua teknik, yaitu yakni langsung dan teknik repro. 1 Teknik langsung, yaitu teknik mencatat hasil wawancara secara langsung berbentuk tulisan. Mengingat kecepatan tangan kita terbatas, maka digunakan teknik penulisan steno. 2 Teknik Repro, yaitu teknik mencatat hasil tapi melalui alat elektronik misalnya tape recorder. Dengan alat ini si terwawancara pewawancara terekam secara elektronik. Kemudian, dialihkan bentuknya ditraskripkan menjadi bentuk tulisan biasa. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara memiliki tujuan untuk memberikan saebuah kenyataan mengenai sebuah teks wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang dapta diajukan. Untuk menulis hasil wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1 teknik langsung, 2 teknik repro. 43

2.2.3.4 Bahasa dalam Menulis Hasil Wawancara