Perencanaan Tindakan Prosedur Tindakan Siklus I

55 dari refleksi ini kemudian dijadikan acuan untuk langkah perbaikan pada tindakan selanjutnya.

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I

Prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut.

3.1.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan, yaitu menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Rencana kegiatan yang dilakukan adalah 1 menyusun rencana pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penyusunan rencana pembelajaran setelah dibuat oleh peneliti, kemudian peneliti berkonsultasi tentang rencana pembelajaran tersebut dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang mengajar di kelas VII F. Hal ini dilakukan peneliti agar dalam perencanaan pembelajaran tersebut dapat tercapai, 2 membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, jurnal, wawancara, dan contoh yang akan digunakan dalam pembelajaran, 3 menyiapkan perangkat tes menulis teks wawancara menjadi narasi yang berupa kisi-kisi soal tes, pedomanpenskoran, 56 dan norma penilaian. Penyusunan instrumen penelitian ini terlebih dahulu telah dikonsultasikan pada guru dan dosen pembimbing.

3.1.1.2 Tindakan

Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Tindakan yang dilakukan peneliti dalam meneliti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi pada siklus I ini disesuaikan dengan perencanaan yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita. Tindakan ini dilakukan dalam tiga tahap proses belajar mengajar yaitu apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi. Tahap apersepsi yaitu tahap mengondisikan siswa untuk siap melaksanakan proses belajar. Misalnya guru menyapa siswa, menanyakan keadaan siswa, memancing siswa untuk tertarik terhadap materi yang akan dibelajarkan dengan melakukan tanya jawab mengenai pentingnya menulis teks wawancara menjadi narasi. Kemudian, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pada tahap ini diberikan motivasi agar siswa tertarik pada hal-hal yang baru dikenalnya. Tahap proses pembelajaran yaitu tahap melaksanakan kegiatan belajar mengajar menulis teks wawancara menjadi narasi. Tahap ini dilaksanakan setelah siswa siap mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi, guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang 57 beranggotakan 4-5 orang. Selanjutnya guru menunjuk dua orang siswa untuk menjadi model yang berperan sebagai narasumber dan pewawancara dengan teks wawancara yang sedah disiapkan oleh guru. Kemudian guru meminta setiap kelompok mengamati kegiatan wawancara yang sedang dilakukan oleh model. Ketika kelompok mengamati kegiatan wawancara, mereka harus mengamati daftar pertanyaan dari pewawancara dan jawaban dari narasumber, menemukan unsur-unsur dalam teks wawancara yang berupa biodata narasumber, pewawancara, daftar pertanyaan, jawaban narasumber, topik, dan model bahasa yang digunakan. Setelah menemukan unsur-unsur yang terdapat dalam teks wawancara kemudian hasilnya ditukar dengan kelompok lain lalu guru bersama siswa membahas unsur-unsur yang ada dalam teks wawancara. Kegiatan selanjutnya guru memberikan contoh karangan narasi yang dikerjakan dengan menggunakan teknik menulis berita kepada setiap kelompok. Dalam mengamati contoh karangan narasi tersebut, siswa menemukan hal-hal yang berkaitan dengan karangan narasi misalnnya ciri-ciri narasi dan menyimpulkan pengertiannya, kemudian berdiskusi dengan kelompoknya. Kemudian setiap siswa menulis teks wawancara menjadi narasi dengan langkah- langkah 1 menentukan judul narasi sesuai dengan isi teks wawancara, 2 menentukan gagasan utama, dan 3 membuat reproduksi yaitu mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan cara merangkaikan isi teks wawancara sesuai dengan urutan peristiwa, ruang dan waktu dengan menggunakan teknik menulis berita ke dalam bentuk narasi. 58 Hasil karangan narasi setiap siswa dikumpulkan dalam satu kelompoknya kemudian dinilai sesuai dengan rubrik penilaian yang telah disediakan. Hasil karangan yang terbaik kemudian dipresentasikan kelompok di kelas dengan tujuan agar siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan presentainya. Pada saat siswa praktik menulis teks wawancara menjadi narasi dan mempresentasikan di kelas, guru mengarahkan kegiatan siswa.

3.1.1.3 Observasi