37
2.2.2.6 Langkah-langkah Menulis Narasi
Dalam menyusun tulisan narasi perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. 1 Cerita yang akan disajikan mempunyai nilai yaitu, bahwa cerita atau
peristiwa yang tersebut penting, ada nilainya dalam upaya lebih menyadari diri sendiri, orang lain, atau lingkungan anda. 2 Urutan jelas, yaitu berikan kaitan
yang jelas antara satu bagian dengan bagian yang lain sehingga mudah diikuti pembaca. 3 Gunakan dialog dimana mungkin dan di mana perlu, yaitu dialog
antara dua orang atau lebih dapat digunakan sebagai cara yang berharga dalam menjalankan cerita. Disamping itu juga membantu dalam membuat cerita
kelebihan lebih autentik dan lebih hidup. 4 Pilihan detail cerita secara teliti, yaitu pilihan mana yang dianggap penting, yang paling menarik, dan berkesan,
serta yang ada kaitannya langsung dengan batang tubuh cerita. 5 Tetapkan pusat pengisahan, yaitu pusat pengisahan ini adalah posisi dan penempatan dari penulis
dalam cerita, atau dari posisi mana ia melihat peristiwa yang terdapat dalam ceritanya Semi 1990:34.
Nursisto 1999:51-58 mengemukakan beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menulis karangan sebagai berikut. 1 Menentukan Topik,
sebelum mengarang kita harus menentukan topic atau tema. Topik atau tema ini yang menjiwai karangan dan harus dijabarkan dengan sebaik-baiknya, serta
menjadi benang merah karangan dari awal sampai akhir. 2 Menentukan Tujuan, adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh pengarang melalui karangan yang
dituliskannya. Tujuan karangan harus ditetapkan sebelum topik karangan dikembangkan karena pengembangan topik sangat tergantung kepada tujuan.
38
Tujaun karangan harus dirumuskan dengan jelas. Selain itu, makna tujuan itu tidak meragukan. 3 Mengumpulkan Bahan, data sangat diperlukan sebagai
bahan untuk mengembangkan gagasan-gagasan yang ada dalam sebuah karangan. Data adalah keterangan yang menyangkut fakta tentang sesuatu. 4 Menyusun
Kerangka, Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
Dengan kerangka karangan ini, tidak akan terjadi pembicaraan yang tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari
topik pun dapat dihindarkan. 5 Mengembangkan Kerangka, adalah menguraikan sebuah rancangan karangan juga berarti mengisi rincian atau menjabarkan uraian
permasalahan sehingga bagian-bagian tersebut menjadi lebih jelas. 6 Koreksi dan Revisi, adalah menguraikan sebuah rancangan karangan juga berarti mengisi
rincian atau menjabarkan uraian permasalahan sehingga bagian-bagian tersebut menjadi lebih jelas, mengadakan revisi dari isi tulisan tersebut. 7 Menulis
Naskah, tahap terakhir adalah menuangkan ide atau gagasan dalam pikiran kita ke dalam sebuah tulisan. Kita dapat mulai menulis naskah bila langkah-langkah yang
telah dijelaskan sebelumnya terpenuhi. Berdasarkan uraian dari langkah-langkah dalam menulis narasi yang
dikemukakan oleh Semi 1990:34 dan Nursisto 1999:51-58, tidak jauh berbeda, jika Nursisto lebih merinci. Kita perlu memperhatikan langkah-langkah sebelum
menulis agar tulisan yang kita hasilkan berguna dan tidak ada kesalahan dalam penulisannya. Semi 1990:34, 1 cerita yang akan disajikan mempunyai nilai, 2
uraian jelas, 3 gunakan dialok dimana mungkin dan di mana perlu, 4 pilihan
39
detail cerita secara teliti, 5 tetapkan pusat pengisahan, sedangkan Nursisto 1999:51-58 menjelaskan langkah-langkah dalam menulis adalah 1 penentuan
topik karangan, 2 menentukan tujuan penulisan, 3 mencari dan mengumpulkan data tulisan, 4 penyusunan kerangka karangan, 5 pengembangan karangan, 6
malakukan koreksi apabila nantinya ada kesalahan dalam penulisan selanjutnya direvisi atau diperbaiki, 7 menuangkan ide dan gagasan dalam tulisan atau
menulis.
2.2.3 Wawancara 2.2.3.1 Pengertian Wawancara