104
Tanggapan siswa terhadap tugas pada kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita yang berpedoman
pada teks wawancara ditunjukkan ketika peneliti memberikan tugas untuk mengerjakan soal tes untuk menulis karangan narasi berdasarkan teks wawancara
dalam bentuk berita, siswa mengerjakan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh dan serius. Sementara itu, ada pula beberapa siswa yang mengeluh ketika diberi
tugas dan melihat pekerjaan teman mereka. Selain hal di atas, kejadian lain yang muncul ketika proses pembelajaran,
yaitu adanya gangguan dari luar kelas. Hal tersebut menggangu proses pembelajaran dan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran, yaitu
suasana gaduh di luar kelas karena beberapa kelas VII yang lain sedang tidak ada pelajaran. Beberapa siswa dari kelas lain mengganggu suasana pembelajaran
dengan mengetuk pintu berulang kali. Selain itu, adanya try out kelas IX mengurangi waktu efektif pembelajaran.
4.1.1.2.2 Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan setelah pembelajaran siklus I selesai dan setelah memperoleh nilai hasil tes mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa
siklus I. Peneliti mewawancarai lima siswa yang terdiri atas satu siswa yang nilainya termasuk kategori kurang, satu siswa yang nilainya termasuk kategori
cukup, satu siswa yang nilainya termasuk kategori baik, satu siswa yang nilainya termasuk kategori sangat baik, dan satu siswa yang tidak memperhatikan selama
proses pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi berlangsung.
105
Kegiatan wawancara yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap pembelajaran mengubah teks wawancara
manjadi narasi dengan teknik menulis berita. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada siswa saat wawancara antara lain, 1 apakah siswa berminat dengan
pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita, 2 apakah siswa senang mengikuti pembelajaran mengubah teks
wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita, 3 kesulitan apakah yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi
narasi dan apakah penyebabnya, 4 apakah manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik menulis berita.
Pertanyaan pertama adalah pendapat siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita. Untuk siswa
yang memeroleh nilai tertinggi merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita karena
merupakan pembelajaran yang menarik dan menantang. Untuk siswa yang mendapat nilai sedang merasa tertarik dengan pembelajaran keterampilan menulis
karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita dan berpedoman pada teks wawancara, karena dengan pembelajaran tersebut dapat menambah wawasan
dan memacu kita untuk bisa menulis karangan narasi dengan baik. Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah merasa kurang tertarik dengan pembelajaran
keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita dan berpedoman pada teks wawancara, karena kurang menyukai keterampilan
menulis karangan narasi.
106
Pertanyaan kedua, pendapat siswa tentang penjelasan peneliti mengenai keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita
dan berpedoman pada teks wawancara. Siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa penjelasan peneliti mudah dipahami karena runtut dan disertai contoh.
Siswa yang mendapat nilai sedang juga berpendapat bahwa penjelasan peneliti mudah dipahami karena peneliti dapat menciptakan suasana belajar yang
meyenangkan selama proses pembelajaran. Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah berpendapat bahwa penjelasan peneliti masih belum bisa dipahami
karena masih belum paham tentang cara menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita dan berpedoman pada teks wawancara.
Pertanyaan ketiga, kesulitan apa yang siswa hadapi ketika menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita dan berpedoman pada
teks wawancara. Siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa tidak mengalami kesulitan pada saat pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi dengan
menggunakan teknik menulis berita dan berpedoman pada teks wawancara, karena baru pertama kali mencoba serta sangat membantu dalam menulis karangan narasi
dan meyenangkan. Siswa yang mendapat nilai sedang merasa tertarik dengan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita
dan berpedoman pada teks wawancara, karena teknik dan media tersebut membantu untuk menulis karangan narasi. Sementara itu, siswa yang mendapat
nilai rendah berpendapat bahwa keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik menulis berita dan berpedoman pada teks wawancara terlalu
107
rumit, karena sulit untuk menemukan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara kedalam bentuk karangan narasi secara secara berkelompok.
Pertanyaan keempat adalah manfaat yang diperoleh siswa dalam penggunaan teknik menulis berita dalam bentuk teks wawancara dalam kegiatan
menulis karangan narasi. Siswa yang mendapat nilai tertinggi dan sedang merasa belum menghadapi kesulitan yang berarti. Sementara siswa yang mendapat nilai
rendah merasa kesulitan dalam teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara kedalam bentuk karangan narasi, karena merasa kurang tertarik. Siswa
tersebut mengakui bahwa tidak mempunyai kebiasaan menulis karangan narasi.
4.1.2.2.3 Dokumentasi