Observasi Hasil Nontes Siklus I

94

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I

Data nontes pada siklus I ini diperoleh melalui observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Berikut ini penjelasan mengenai hasil data nontes.

4.1.2.2.1 Observasi

Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi. Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan sikap positif dan sikap negatif. Sifat positif siswa dalam proses pembelajaran antara lain: 1 siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh; 2 siswa berlatih menulis teks wawancara menjadi narasi dengan sungguh-sungguh; 3 siswa membaca teks wawancara menjadi narasi dengan penuh perhatian; 4 siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran; 5 siswa mengerjakan tugas dari peneliti dengan sungguh-sungguh; dan 6 siswa tidak mengganggu teman. Adapun sifat negatif siswa antara lain: 1 siswa meremehkan penjelasan dari peneliti; 2 siswa meremehkan kegiatan menulis teks wawancara menjadi narasi; 3 siswa enggan melakukan kegiatan membaca teks wawancara menjadi narasi ; 4 siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan; 5 siswa mengeluh ketika diberi tugas oleh peneliti; dan 6 siswa suka mengganggu teman. Pada hasil observasi siklus I terdapat beberapa siswa yang melakukan sikap positif maupun sikap negatif dalam pembelajaran menulis teks wawancara 95 menjadi narasi dengan teknik menulis berita. Hal ini dapat dipahami karena proses pembelajaran yang dilakukan peneliti merupakan sesuatu yang baru yang belum pernah diajarkan pada mereka sehingga diperlukan proses untuk menyesuaikan. Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 15. Hasil Observasi Aspek Positif Siklus I No Aspek Observasi Frekuensi Kategori 1. Siswa memperhatikan pelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi dengan sungguh-sungguh. 23 57,5 C 2. Siswa menulis teks wawancara menjadi narasi dengan sungguh-sungguh. 26 65 B 3. Siswa membaca teks wawancara menjadi narasi dengan penuh perhatian. 30 75 B 4. Siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran. 12 30 K 5. Siswa mengerjakan tugas dari peneliti dengan sungguh-sungguh. 31 77,5 B 6. Siswa tidak mengganggu teman. 39 97,5 SB Keterangan: 1. SB = Sangat Baik : 81-100 2. B = Baik : 61-80 3. C = Cukup : 41-60 4. K = Kurang : 40 Tabel 15 menunjukkan hasil observasi pada aspek positif. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada aspek observasi siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh masuk dalam kategori cukup karena hanya terdapat 23 siswa yang memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh. Siswa-siswa tersebut memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan dengan sungguh-sungguh selama proses pembelajaran berlangsung. 96 Pada tahap menulis teks wawancara menjadi narasi para siswa melakukan kegiatan menulis teks wawancara menjadi narasi dengan penuh konsentrasi. Waktu untuk menulis mereka manfaatkan seefektif mungkin untuk mengembangkan teks wawancara menjadi narasi dengan berpedoman pada teknik menulis berita. Aspek observasi ini masuk dalam kategori cukup karena terdapat 26 siswa yang menulis teks wawancara menjadi narasi dengan penuh perhatian. Pada tahap membaca teks wawancara menjadi narasi, siswa menunjukkan perilaku positif. Siswa membaca model teks wawancara menjadi narasi dari sebuah koran yang diberikan peneliti dengan sungguh-sungguh. Aspek observasi ini masuk dalam kategori cukup karena terdapat 30 siswa yang dengan antusias membaca teks wawancara menjadi narasi dengan sunguh-sungguh. Selama proses pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan teknik menulis berita, siswa masih mengalami kesulitan- kesulitan. Untuk memecahkan kesulitan tersebut, beberapa orang siswa sudah mulai aktif bertanya. Baik bertanya secara terbuka kepada peneliti maupun bertanya ketika peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek observasi ini masuk dalam kategori kurang karena hanya 12 siswa yang sudah aktif bertanya ketika mengalami kesulitan. Dalam pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita, peneliti memberikan tugas kepada siswa seperti tugas untuk berlatih menulis narasi di rumah, berlatih menerapkan teknik menulis berita dalam bentuk wawancara menjadi sebuah karangan narasi, dan tugas untuk mengerjakan 97 soal tes yang berhubungan dengan teknik menulis berita setelah siswa melakukan kegiatan menulis teks wawancara menjadi narasi. Ada berbagai perilaku siswa yang muncul ketika peneliti memberikan tugas tersebut. Aspek observasi ini masuk dalam kategori baik karena terdapat 31 siswa yang mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Aspek observasi yang terakhir adalah siswa tidak suka mengganggu teman. Pada aspek ini terlihat sikap siswa yang sangat positif karena terdapat 39 siswa yang tidak suka menggangu teman sehingga aspek ini masuk dalam kategori sangat baik. Aspek negatif merupakan kebalikan dari aspek positif. Hasil observasi pada aspek negatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 16. Hasil Observasi Aspek Negatif Siklus I No Aspek Observasi Frekuensi Kategori 1. Siswa meremehkan penjelasan dari peneliti. 20 50 C 2. Siswa meremehkan kegiatan menulis narasi. 17 42,5 K 3. Siswa enggan melakukan kegiatan membaca teks wawancara dalam bentuk berita. 12 30 K 4. Siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan. 31 77,5 B 5. Siswa mengeluh ketika diberi tugas oleh peneliti. 13 32,5 K 6. Siswa suka mengganggu teman. 4 10 K Keterangan: 1. SB = Sangat Baik : 81-100 2. B = Baik : 61-80 3. C = Cukup : 41-60 4. K = Kurang : 40 98 Berdasarkan tabel 16 menunjukkan pada perilaku negatif siswa meremehkan penjelasan peneliti, masuk dalam kategori cukup karena hanya 20 siswa yang berperilaku negatif. Siswa tersebut tidak memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh. Mereka masih sulit berkonsentrasi terhadap proses pembelajaran. Selain itu, siswa-siswa tersebut menganggap mudah materi yang disampaikan peneliti dan kurang tertarik dengan pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara dalam bentuk berita. Pada tahap kegiatan menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara yang merupakan materi yang baru bagi siswa, muncul perilaku negatif, yaitu siswa meremehkan kegiatan menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara. Aspek observasi ini masuk dalam kategori kurang karena hanya 17 siswa masih meremehkan kegiatan menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara. Siswa-siswa tersebut masih belum tertarik dengan teknik menulis berita. Aspek observasi siswa enggan melakukan kegiatan menulis karangan narasi masuk dalam kategori kurang karena hanya 12 siswa yang berperilaku negatif. Siswa-siswa tersebut masih menulis karangan narasi dengan konsentrasi yang kurang. Selain itu, mereka juga belum memanfaatkan waktu untuk menulis karangan narasi dengan sebaik-baiknya. 99 Ketika mengalami kesulitan selama proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara dalam bentuk berita, beberapa orang siswa sudah mulai berani mengajukan pertanyaan untuk memecahkan masalah mereka. Sementara itu, sebanyak 31 siswa masih enggan mengajukan pertanyaan sehingga aspek observasi ini masuk dalam kategori baik. Selama proses pembelajaran, peneliti memberikan beberapa tugas kepada siswa. Muncul berbagai respon dari siswa ketika mendapatkan tugas. Salah satunya adalah siswa mengeluh ketika mendapatkan tugas. Aspek observasi tersebut masih masuk dalam kategori kurang karena hanya 13 siswa yang masih mengeluh ketika mendapatkan tugas. Aspek observasi pada perilaku negatif yang terakhir adalah siswa suka mengganggu teman. Aspek observasi ini masuk dalam kategori kurang karena hanya empat siswa yang suka menggangu teman mereka. Siswa-siswa tersebut suka memecahkan konsentrasi siswa yang lain selama proses pembelajaran sehingga mengganggu jalannya proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita yang berpedoman pada teks wawancara dalam bentuk berita jumlah siswa yang berperilaku positif lebih banyak daripada siswa yang berperilaku negatif. 100

4.1.2.2.2 Jurnal