144
pembelajaran menulis karangna narasi dengan . Jurnal siswa ini merupakan salah satu sumber teknik menulis berita. Data nontes pada pembelajaran menulis teks
wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita. Dari jurnal siswa juga nantinya dapat digunakan sebagai bahan refleksi siklus II.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II
Pembelajaran menulis teks wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita pada siklus II ini mendapatkan perhatian siswa yang lebih dari
pada pembelajaran siklus I. Siswa mulai tampak tertarik terutama pada tahap penerapan teknik menulis berita secara berkelompok karena pada siklus II ini
siswa lebih paham dalam mengembangkan aspek-aspek ke dalam bentuk teks wawancara yang akan dijadikan sebuah karangan narasi. Selain itu, kebiasaan
siswa yang salah seperti, siswa melamun saat guru memberikan materi, menulis teks berita dengan menganggu temannya, menulis teks berita sambil mengobrol,
dan kurang konsentrasi terhadap teks berita yang akan ditulis sudah berkurang. Bahkan siswa sudah mulai tahu cara menulis teks wawancara menjadi narasi yang
benar dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk menulis. Pada siklus II ini target nilai rata-rata kelas keseluruhan indikator atau nilai
komulatif sebesar 70 juga berhasil dicapai, bahkan terlampaui karena pada siklus II ini nilai rata-rata kelas komulatif mencapai 79,09. Hal ini berarti terjadi
peningkatan dari nilai rata-rata pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi, perilaku siswa pada pembelajaran di siklus II ini
juga lebih positif dari pada siklus I, walaupun masih ada beberapa siswa yang
145
masih sulit berkonsentrasi dan mengganggu siswa yang lain. Jadi, pada siklus II ini pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik menulis berita dalam
bentuk teks wawancara sudah sesuai dengan target, maka penelitian mengenai peningkatan keterampilan menulis teks wawancara menjadi narasi dengan teknik
menulis berita tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
4.2 Pembahasan
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang dapat memperbaiki dan membantu kesulitan-kesulitan yang
dihadapi peneliti dalam proses pembelajaran serta membantu dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa. Penelitian ini terdiri atas dua siklus,
yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Siklus II merupakan
perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Berdasarkan hasil tes siklus I dapat diketahui bahwa tingkat keterampilan
menulis karangan narasi siswa masih rendah, maka peneliti menindaklanjuti pada siklus II untuk mencapai target yang telah ditentukan. Pembahasan dalam
penelitian ini meliputi pembahasan tentang peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dan perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pembelajaran
menulis teks wawancara menjadi narasi dengan teknik menulis berita.