11 menyenangkan bagi orang dewasa dan isi pembelajaran dapat tersampaikan
dengan baik.
B. Motivasi Belajar
Motivasi menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2006: 73 adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi menurut Sugiharto, dkk 2012: 20 adalah sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Sedangkan menurut Dakir 1993: 104 motivasi adalah
pendorong manusia untuk berbuat agar kebutuhan dapat dipenuhi, menuju kearah tujuan yang hendak dicapai, dan menyeleksi perbuatan mana yang diutamakan.
Berdasarkan uraian diatas, motivasi adalah faktor yang datang baik dari dalam diri atau luar seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu yang dianggap
penting agar tercapai tujuan yang diinginkan. Sardiman 2006: 86-91 menyatakan motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, salah satunya adalah motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi Instrinsik adalah motif yang akan aktif tanpa adanya rangsangan dari luar, karena
dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif yang akan aktif apabila ada
rangsangan dari luar. Abin Syamsudin Makmun 2001: 75 mengemukakan bahwa motivasi dapat
dibedakan berdasarkan sumber dan proses perkembangannya menjadi dua, yaitu:
12 1. Motif Primer atau Motif Dasar, motif ini tidak dapat dipelajari.ini juga sering
disebut dengan istilah dorongan. Motif ini dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Dorongan fisiologis, yaitu yang bersumber pada kebutuhan organis, misalnya
lapar, haus, dan istirahat. b. Dorongan umum dan motif darurat, yaitu rasa takut, kasih sayang, kagum, dan
rasa ingin tahu. 2. Motif sekunder, motif ini berkembang karena pengalaman dan dapat dipelajari.
Berikut yang termasuk motif sekunder: a. Takut yang dipelajari.
b. Motif sosial, seperti ingin diterima, ingin dihargai, dan lain sebagainya. c. Motif obyektif dan interes.
d. Maksud dan aspirasi. e. Motif berprestasi.
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model dari pembelajaran yang inovatif.
Pembelajaran kooperatif
didasari dari
teori konstruktivistik.
Pembelajaran ini muncul karena adanya proses saling bertukar pikiran dengan teman sebayanya untuk menyelesaikan masalah yang kompleks Trianto, 2011:
56. Menurut Nurhadi dan Senduk 2003: 60 pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga
sumber belajar peserta didik bukan hanya pendidik dan buku ajar tetapi juga