82 Teams-Achievement Division STAD. Setelah mahasiswa menggunakan media
video yang telah dikembangkan, ada tambahan pengetahuan tentang pembelajaran kooperatif khususnya tipe Student Teams-Achievement Division STAD.
Perubahan hasil belajar mahasiswa dari tidak tahu menjadi tahu ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi belajar mahasiswa meningkat.
Motivasi belajar yang meningkat dapat memperbaiki hasil belajar. Kesimpulan bahwa adanya tambahan pengetahuan mahasiswa inilah yang dinilai bahwa media
video tersebut dinyatakan layak digunakan sebagai sumber belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan.
B. Pembahasan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division
STAD untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan peneliti, perlu adanya media yang
dapat membantu mengkongkretkan pemikiran dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam mata kuliah model dan desain sistem
pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas tidak menarik membuat mahasiswa sulit menerima materi, sedangkan menurut Hamzah B. Uno 2008: 61
pembelajaran bagi orang dewasa menuntut lingkungan untuk bersifat informal. Motivasi pada seseorang terbentuk dari dalam dirinya sendiri atau motivasi
instrinsik maupun dari luar dirinya atau motivasi ekstrinsik Sardiman, 2007: 86- 91. Motivasi ekstrinsik sendiri adalah motivasi yang akan aktif apabila ada
83 rangsangan dari luar. Melihat dari pernyataan ini,
dibutuhkan strategi pembelajaran bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan. Atwi dalam Hamzah B. Uno
2008: 61 menyatakan bahwa strategi pembelajaran untuk orang dewasa mengandung komponen urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, serta waktu pembelajaran. Berdasarkan pernyataan berikut media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman serta motivasi belajar
belum tersedia, sehingga diharapkan media video mampu mengatasi permasalahan belajar seperti kurangnya motivasi belajar dan perhatian mahasiswa terhadap mata
kuliah model dan desain sistem pembelajaran, belum tersedianya media yang memadai, serta mahasiswa yang belum bisa mengkongkretkan pemikiran tentang
berbagai model pembelajaran. Selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan media seadanya
seperti halnya power point presentation ppt yang digunakan dosen, atau dengan adanya kelompok diskusi dan mengadakan tanya jawab. Mata kuliah yang
berisikan tentang berbagai model pembelajaran dengan spesifikasi model yang berbeda-beda tetapi hampir sama inilah yang membuat mahasiswa masih sulit
menerima materi secara baik. Mahasiswa masih belum bisa membedakan satu model dengan model yang lain. Kurangnya motivasi belajar mahasiswa akan mata
kuliah ini juga mempengaruhi, mereka menganggap bahwa mata kuliah ini membosankan karena terlalu banyak model yang harus dipahami. Mata kuliah ini
akan lebih baik apabila disampaikan dengan cara mengkongkretkan pemikiran mahasiswa atau dengan cara mempraktekkan secara langsung. Maka dari itu,
perlunya media yang mampu mengkongkretkan pemikiran mahasiswa tentang