Hasil Uji Coba Lapangan Awal

80 dari subjek penelitian digunakan untuk revisi produk video instruksional. Berikut adalah data hasil uji coba uji coba operasional: Tabel 17. Hasil Penilaian Uji Coba Operasional No. Nama Pertaanyaan Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 EDS 3 4 4 5 3 5 5 3 4 5 5 5 51 2 NNL 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 51 3 NH 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 5 5 50 4 W 4 5 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 50 5 RA 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 3 51 6 DLR 5 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 51 7 RL 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 52 8 YE 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 56 9 PF 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 53 10 CP 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 55 11 SI 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 54 12 R 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 53 13 RAS 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 54 14 TR 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 50 15 F 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 54 16 HD 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 51 17 RDH 4 5 4 4 5 5 5 2 4 5 5 5 53 18 DD 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 50 19 AS 3 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 53 20 MIR 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 5 50 Jumlah Skor 1042 Rata-rata Skor 4,34 Dari hasil uji coba lapangan utama dengan 20 orang mahasiswa, media video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division STAD memiliki jumlah skor sebanyak 1041 dari 12 aspek yang dinilai, dengan skor rata-rata yang diperoleh adalah 4,38 dikategorikan Sangat Baik dan memiliki tingkat kelayakan Layak . Hasil post-tes lebih baik daripada hasil pre- tes sehingga dapat disimpulkan motivasi belajar mahasiswa meningkat. 81 Berikut adalah perbandingan hasil penilaian ahli media instruksional tahap pertama dan kedua berdasarkan Skala Likert apabila dimasukkan ke dalam grafik: Gambar 25. Grafik Perbandingan Hasil Uji Coba Lapangan

9. Hasil Penyempurnaan Produk Akhir

Berdasarkan hasil uji coba operasional, dapat dikatakan bahwa media video instruksional tersebut sudah layak serta untuk meningkatkan motivasi belajar dan sangat baik digunakan untuk pembelajaran pada mahasiswa Teknologi Pendidikan. Mahasiswa yang menggunakan media video instruksional tidak terlihat kesulitan dalam menerima materi dari media video, sehingga media tersebut tidak mengalami proses perbaikan atau revisi. Kelayakan pada media video yang dikembangkan diperkuat dengan adanya proses pemberian pre-tes dan post-tes sebelum dan sesudah mahasiswa menggunakan media video yang telah dikembangkan. Soal pre-tes dan post-tes yang diberikan berjumlah empat soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Kesimpulan dari hasil pre-tes dan post-tes yang dilakukan peneliti bahwa, sebelum mahasiswa menggunakan video sebagai sumber belajar, mahasiswa masih belum mengerti tentang pembelajaran kooperatif khususnya tipe Student 1 2 3 4 5 Uji Coba Lapangan 3.65 4.11 4.34 Uji Coba Lapangan Awal Uji Coba Lapangan Utama Uji Coba Lapangan Operasional 82 Teams-Achievement Division STAD. Setelah mahasiswa menggunakan media video yang telah dikembangkan, ada tambahan pengetahuan tentang pembelajaran kooperatif khususnya tipe Student Teams-Achievement Division STAD. Perubahan hasil belajar mahasiswa dari tidak tahu menjadi tahu ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi belajar mahasiswa meningkat. Motivasi belajar yang meningkat dapat memperbaiki hasil belajar. Kesimpulan bahwa adanya tambahan pengetahuan mahasiswa inilah yang dinilai bahwa media video tersebut dinyatakan layak digunakan sebagai sumber belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan.

B. Pembahasan

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division STAD untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan peneliti, perlu adanya media yang dapat membantu mengkongkretkan pemikiran dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan dalam mata kuliah model dan desain sistem pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas tidak menarik membuat mahasiswa sulit menerima materi, sedangkan menurut Hamzah B. Uno 2008: 61 pembelajaran bagi orang dewasa menuntut lingkungan untuk bersifat informal. Motivasi pada seseorang terbentuk dari dalam dirinya sendiri atau motivasi instrinsik maupun dari luar dirinya atau motivasi ekstrinsik Sardiman, 2007: 86- 91. Motivasi ekstrinsik sendiri adalah motivasi yang akan aktif apabila ada