10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Karakteristik Mahasiswa Teknologi Pendidikan
Tahap perkembangan kedewasaan menurut Lovell dalam Syamsu Basleman 1994: 16-18 terbagi dalam enam tahap. Mahasiswa berada pada usia 16-25
tahun, ini berarti mahasiswa sedang dalam tahap peralihan dari masa remaja ke masa dewasa. Dari rentang umur inilah dapat dilihat karakteristik mahasiswa
dalam melakukan kegiatan belajar, tetapi gaya belajar dapat dipengaruhi oleh kepribadiannya, pengalaman hidup, motivasi, dan persepsi diri, bahkan dari
pergaulannya di masyarakat Syamsu Basleman, 1994: 17-18. Strategi pembelajaran pada orang dewasa tentu berbeda dengan pembelajaran
pada anak. Menurut Atwi dalam Hamzah B. Uno 2008: 61 strategi pembelajaran untuk orang dewasa mengandung komponen berikut:
1.Urutan kegiatan pembelajaran, urutan pendidik menyampaikan isi pembelajaran. 2. Metode pembelajaran, cara pendidik mengorganisasikan isi pembelajaran.
3. Media pembelajaran, alat dan bahan yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran.
4. Waktu pembelajaran, waktu yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran.
Saat semua komponen terpenuhi dengan baik, maka terjadi pembelajaran yang memberikan rasa aman, fleksibel, dan tidak mengancam dalam pembelajarannya.
Ini dikarenakan pembelajaran bagi orang dewasa menuntut lingkungan untuk bersifat informal Hamzah B. Uno: 2008: 61. Strategi pembelajaran untuk orang
dewasa dianggap penting karena memungkinkan agar tercipta pembelajaran yang
11 menyenangkan bagi orang dewasa dan isi pembelajaran dapat tersampaikan
dengan baik.
B. Motivasi Belajar
Motivasi menurut Mc. Donald dalam Sardiman 2006: 73 adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi menurut Sugiharto, dkk 2012: 20 adalah sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Sedangkan menurut Dakir 1993: 104 motivasi adalah
pendorong manusia untuk berbuat agar kebutuhan dapat dipenuhi, menuju kearah tujuan yang hendak dicapai, dan menyeleksi perbuatan mana yang diutamakan.
Berdasarkan uraian diatas, motivasi adalah faktor yang datang baik dari dalam diri atau luar seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu yang dianggap
penting agar tercapai tujuan yang diinginkan. Sardiman 2006: 86-91 menyatakan motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, salah satunya adalah motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi Instrinsik adalah motif yang akan aktif tanpa adanya rangsangan dari luar, karena
dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif yang akan aktif apabila ada
rangsangan dari luar. Abin Syamsudin Makmun 2001: 75 mengemukakan bahwa motivasi dapat
dibedakan berdasarkan sumber dan proses perkembangannya menjadi dua, yaitu: