Prosedur Pengembangan Media Video
35 prinsip utama dalam desain pesan pesan pembelajaran, prinsip tersebut adalah
Asri, 2003: 118-128 : a Prinsip Kesiapan dan Motivasi readiness and motivation
Penyampaian isi pembelajaran kepada peserta didik akan lebih baik apabila peserta didik siap dan memiliki motivasi yang tinggi. Kesiapan ini dapat diartikan
sebagai siap secara pengetahuan awal, siap mental, dan siap fisik. Untuk mengetahui kesiapan peserta didik dapat dilaksanakan tes prasyarat, tes
diaknostik, dan tes awal. Apabila pengetahuan, keterampilan, atau sikap prasyarat untuk mempelajari suatu kompetensi belum terpenuhi maka perlu diadakan
pembekalan atau mantrikulasi. Sedangkan motivasi adalah dorongan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dorongan ini dapat berasal dari dalam
diri maupun dari luar peserta didik. Beberapa cara agar peserta didik termotivasi adalah sebagai berikut :
1Memberitahukan tujuan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai. 2Menjelaskan manfaat mempelajari materi pelajaran.
3Menjelaskan keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya.
4Menyajikan garis besar materi dari materi yang dipelajari. b Prinsip Penggunaan Alat Pemusat Perhatian attention directing devices
Penyampaian isi pembelajaran kepada peserta didik akan lebih baik apabila peserta didik diberi alat pemusat perhatian yang menarik dan sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Semakin peserta didik memperhatikan maka hasil akan
36 semakin baik, begitupun sebaliknya. Cara yang dapat digunakan untuk
memusatkan perhatian adalah : 1Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman atau kehidupan peserta
didik. 2Menggunakan alat pemusat perhatian seperti gambar, bagan, dan media
pembelajaran visual lainnya. 3Penyajian yang diurutkan dari umum ke khusus.
4Bahasa yang digunakan dalam kegiatan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
5Meniptakan suasana riang. 6Perubahan suara, intonasi, atau irama.
7Tehnik penyajian yang bervariasi, misalnya dengan menggunakan model pembelajaran.
c Prinsip Partisipasi Aktif Peserta Didik student s active participation Partisipasi aktif peserta didik akan berdampak pada penangkapan materi yang
disampaikan dan pembelajaran menjadi lebih interaktif. Aktivitas peserta didik dapat berupa aktivitas mental seperti memikirkan jawaban, membayangkan, dan
merenungkan, serta aktivitas fisik seperti menjawab pertanyaan, menulis, dan mengerjakan tugas. Berikut cara yang dapat digunakan untuk mengaktifkan
peserta didik : 1Memberi pertanyaan ketika proses pembelajaran.
2Mengerjakan latihan setiap akhir suatu bahasan. 3Membuat percobaan dan memikirkan jawaban atas hipotesis.
37 4Membentuk kelompok belajar.
5Menerapkan pembelajaran konstektual, kooperatif, dan kolaboratif. d Prinsip Umpan Balik feedback
Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya. Apabila salah maka diberikan pembetulan corrective
feedback dan apabila benar maka diberikan penguatan confirmative feedback. Adanya umpan balik ini maka peserta didik yang salah maka tahu dimana letak
kesalahannya dan segera membetulkan, sedangkan peserta didik yang benar akan lebih mantap akan jawabannya.
e Prinsip Perulangan repetition Perulangan disini artinya adalah mengulang-ulang materi pembelajaran.
Perulangan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memberi tinjauan awal, kesimpulan di akhir pembelajaran, dan pada saat pembelajaran masih
berlangsung. 4 Tampilan Bahan Ajar
a Konsistensi Gunakan bentuk huruf, jarak spasi, dan tata letak tulisan yang konsisten dari
halaman satu dengan halaman lain. b Format
Menggunakan format kolom yang proporsional, format ukuran kertas yang tepat, serta icon yang mudah dimengerti untuk menekankan pada hal yang
dianggap penting atau khusus seperti cetak tebal, cetak miring, garis bawah, dan lain sebagainya.
38 c Organisasi
Pengorganisasian materi bertujuan agar peserta didik atau pengguna dengan mudah memahami materi. Alur yang digunakan sebaiknya tidak membingungkan
pengguna seperti dari sederhana ke lebih sulit. d Daya Tarik
Bagian dari daya tarik dibagi menjadi beberapa bagian, seperti: sampul cover depan dengan kombinasi warna, gambar, bentuk dan ukuran huruf yang serasi.
Serta isi bahan ajar dengan menambahkan gambar atau ilustrasi, dan penekanan pada kata atau kalimat yang dianggap penting.
e Bentuk dan Ukuran Huruf Menggunakan ukuran dan bentuk huruf yang mudah dibaca dan disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik atau pengguna. Menggunakan perbandingan huruf yang proporsional antara judul, sub judul, dan isi materi. Penggunaan warna
yang proporsional antara warna background dan warna tulisan. f Ruang Spasi Kosong
Menggunakan spasi pada naskah akan menambah kontras pada penampilan bahan ajar. Penempatan spasi seperti pada sekitar judul bab dan sub bab, batas
tepi, antar kolom, pergantian paragraf, dan pergantian bab atau bagian. c. Material Collecting Pengumpulan Bahan
Tahap pengumpulan bahan adalah tahap mengumpulkan segala jenis kebutuhan yang akan disajikan ke dalam produk, seperti gambar, teks, audio, dan lain-lain.
Bahan juga termasuk dalam materi yang akan dimasukkan ke dalam produk. Materi yang akan dimasukkan kedalam produk juga memiliki karakteristik
39 tertentu, menurut Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013: 2 ada lima
karakteristik bahan ajar. Kelima karakteristik itu adalah : 1 Self instructional
Bahan ajar yang dirancang dimaksudkan dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik di dalam proses pembelajaran. Tujuan dalam bahan ajar dirumuskan
dengan jelas, materi pembelajaran dikemas dalam unit yang spesifik sehingga memudahkan peserta didik belajar, tersedia pula contoh dan ilustrasi untuk
mendukung pemaparan materi. Bahan ajar sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana namun komunikatif.
2 Self contained Bahan ajar yang disediakan untuk dipelajari peserta didik berisi semua materi
pembelajaran yang telah dikelompokkan dalam satu unit kompetensi dan sub kompetensi. Materi yang disajikan sebaiknya diurutkan dari mudah ke sulit.
3 Stand alone Bahan ajar sebaiknya sudah memuat semua informasi yang ada sehingga bahan
ajar tersebut dapat berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bahan ajar lain untuk melengkapinya.
4 Adaptive Bahan ajar sebaiknya dapat menyesuaikan dengan mengikuti perkembangan
teknologi. 5 User friendly
Setiap instruksi dan pemaparan informasi yang ditampilkan bersifat bersahabat bagi pemakai, termasuk kemudahan dalam mengakses sesuai dengan keinginan.
40 d. Assembly Pemasangan
Tahap pemasangan dimaksudkan untuk pemasangan objek ke dalam produk media. Dalam pengembangan media video ini dapat dikatakan bahwa proses
pembuatan naskah, pengambilan gambar, hingga pengeditan video. Langkah ini menggunakan beberapa perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mendukung
dalam tahap pemasangan objek ke dalam produk. e. Testing Pengujian
Tahap ini adalah tahap yang dilakukan setelah menyelesaikan langkah sebelumnya. Pengembang meneliti media video yang telah diselesaikan, apabila
ada kesalahan yang perlu diperbaiki akan diperbaiki dengan segera sebelum diujicobakan.
f. Distribution Pemasaran Tahap ini merupakan tahap untuk mensosialisasikan hasil dari pengembangan
produk. Produk dikemas dalam bentuk digital video disk DVD. Tahap yang telah dijelaskan di atas akan dilakukan dalam mengembangkan
media video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Division STAD sehingga menghasilkan media video yang layak dan mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan.
Media video tersebut akan digunakan baik secara individu maupun secara kelompok untuk membantu penyampaian materi pada mata kuliah model dan
desain sistem pembelajaran mahasiswa Teknologi Pendidikan semester 5 Universitas Negeri Yogyakarta. Media video tersebut dirancang sesuai dengan
41 karakteristik sasaran pengguna sehingga mampu membantu meningkatkan
motivasi belajar, serta memudahkan pengguna belajar.