53
Aspek Komponen
Indikator Jumlah
Butir
Kejelasan gerak tokoh dalam video
1 Isi
Isi Kejelasan runtutan materi
1 Kesesuaian materi dengan
tujuan pembelajaran 1
Kemanfaatan Kemanfaatan
Penyajian video
dapat mempermudah belajar secara
mandiri. 1
Penyajian video menjadikan materi lebih menarik.
1 Penyajian
video dapat
memperjelas isi materi. 1
Penyajian video
dapat meningkatkan daya tangkap
dalam belajar. 1
Pengoperasian Pengoperasia
n Kemudahan
video pembelajaran digunakan
1 Jumlah
12
F. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data pada penelitian pengembangan ini adalah deskriptif kuantitatif. Data hasil penelitian ini berupa tanggapan dari ahli materi, ahli media
instruksional, dan respon mahasiswa terhadap kualitas produk yang telah dikembangkan ditinjau dari berbagai aspek. Berikut adalah langkah tehnik analisis
data: 1. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian.
Tabel 8. Skala Likert
Data Kualitatif Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
54 2. Menghitung Data Hasil Uji Validasi Ahli dan Uji Coba Lapangan
Rumus yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif dari hasil observasi serta angket uji validasi ahli media dan ahli materi serta uji coba lapangan,
menggunakan rumus dikemukakan oleh Sukardjo 2008: 55, sebagai berikut : Tabel 9. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Skor Interval Skor
Kriteria
5
X + 1,8 Sbi
Sangat Baik 4
+ 0,6 Sbi X + 1,8 Sbi
Baik 3
- 0,6 Sbi X + 0,6 Sbi
Cukup 2
- 1,8 Sbi X - 0,6 Sbi
Kurang 1
X
- 1,8 Sbi Sangat Kurang
Keterangan : rata-rata skor
ideal :
rata-rata skor ideal = skor maksimal ideal +
skor minimal ideal Sbi simpangan
baku skor ideal :
simpangan baku ideal = skor maksimal ideal
skor minimal ideal X
: skor aktual
Berikut adalah konversi kriteria dalam interval skor yang digunakan dalam pengembangan ini :
Xi = 5+1 = 3
Sbi = 5-1 = 0,67
Skala 5 X
Xı
+ 1,8 Sbi = X 3 + 1,80 x 0,67
= X 3 + 1,2 = X 4,2
Skala 4
Xı
+ 0,6 Sbi X
Xı
+ 1,8 Sbi = 3 + 0,6 x 0,67 X 1,8 X 0,67
= 3 + 0,4 X 4,2 = 3,4 X 4,2
55 Skala 3
Xı
- 0,6 Sbi X
Xı
+ 0,6 Sbi = 3
0,6 x 0,67 X 3 + 0,6 x 0,67 = 3
0,4 X 3 + 0,4 = 2,6 X 3,4
Skala 2
Xı
- 1,8 Sbi X
Xı
- 0,6 Sbi = 3
1,8 x 0,67 X 3 0,6 x 0,67
= 3 1,2 X 3
0,4 = 1,8 X 2,6
Skala 1 X
Xı
- 1,8 Sbi = X 3
1,8 x 0,67 = X 3
1,2 = X 1,8
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan data sebagai berikut :
Tabel 10. Pedoman Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Skor Interval Skor
Kriteria
5 X
4,2 Sangat Baik
4 3,4 X
4,2 Baik
3 2,6 X
3,4 Cukup
2 1,8 X
2,6 Kurang
1 X
1,8 Sangat Kurang
3. Menghitung skor rata-rata ideal dalam penilaian terhadap media video instruksional yang telah dikembangkan
̅ = ∑ x
n
Keterangan :
x
: Skor rata-rata
∑ x
: Jumlah skor tiap aspek kualitas n
: Jumlah responden
56 Berdasarakan langkah dalam tehnik analisis data di atas, nilai kelayakan pada
produk minimal dalam penelitian pengembangan video instruksional ini adalah dalam kriteria Baik . Apabila hasil penelitian baik dari ahli materi, ahli media
instruksional, dan pengguna mahasiswa diperoleh skor penelitian dalam kriteria Baik serta adanya kenaikan nilai pada hasil pre-tes dan post-tes media
dinyatakan layak digunakan. Kenaikan nilai pada hasil post-tes digunakan untuk menyatakan bahwa media dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
Teknologi Pendidikan.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menghasilkan produk berupa video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Division STAD. Terdapat sembilan tahapan yang dilakukan peneliti yaitu penelitian awal dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan
draf produk dan validasi, uji coba lapangan awal, revisi uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, revisi uji coba lapangan utama, uji coba lapangan
operasional, penyempurnaan produk akhir. Berikut penjabaran dari tahapan tersebut:
1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Data
Langkah awal dalam penelitian ini adalah analisis masalah dengan dilakukannya observasi langsung kepada mahasiswa semester 5 program studi
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta pada mata kuliah model dan desain sistem pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran dosen telah memberikan yang terbaik untuk pembelajaran, seperti halnya menyiapkan silabus dan RPP, serta menerapkan beberapa model
pembelajaran seperti diskusi, tanya jawab, atau dengan bantuan power point presentation. Tetapi, mahasiswa masih menganggap mata kuliah tersebut sulit
untuk dipahami, dikarenakan mata kuliah tersebut berisi berbagai model pembelajaran yang setiap modelnya memiliki ciri dan langkah tersendiri serta
belum adanya motivasi belajar dari mahasiswa sehingga semakin sulit menerima