Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Utama Hasil Uji Coba Operasional
83 rangsangan dari luar. Melihat dari pernyataan ini,
dibutuhkan strategi pembelajaran bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan. Atwi dalam Hamzah B. Uno
2008: 61 menyatakan bahwa strategi pembelajaran untuk orang dewasa mengandung komponen urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, serta waktu pembelajaran. Berdasarkan pernyataan berikut media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman serta motivasi belajar
belum tersedia, sehingga diharapkan media video mampu mengatasi permasalahan belajar seperti kurangnya motivasi belajar dan perhatian mahasiswa terhadap mata
kuliah model dan desain sistem pembelajaran, belum tersedianya media yang memadai, serta mahasiswa yang belum bisa mengkongkretkan pemikiran tentang
berbagai model pembelajaran. Selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan media seadanya
seperti halnya power point presentation ppt yang digunakan dosen, atau dengan adanya kelompok diskusi dan mengadakan tanya jawab. Mata kuliah yang
berisikan tentang berbagai model pembelajaran dengan spesifikasi model yang berbeda-beda tetapi hampir sama inilah yang membuat mahasiswa masih sulit
menerima materi secara baik. Mahasiswa masih belum bisa membedakan satu model dengan model yang lain. Kurangnya motivasi belajar mahasiswa akan mata
kuliah ini juga mempengaruhi, mereka menganggap bahwa mata kuliah ini membosankan karena terlalu banyak model yang harus dipahami. Mata kuliah ini
akan lebih baik apabila disampaikan dengan cara mengkongkretkan pemikiran mahasiswa atau dengan cara mempraktekkan secara langsung. Maka dari itu,
perlunya media yang mampu mengkongkretkan pemikiran mahasiswa tentang
84 model pembelajaran sekaligus meningkatkan motivasi belajar mahasiswa terhadap
mata kuliah tersebut. Media video dipilih untuk mengkongkretkan pemikiran mahasiswa tentang model pembelajaran, ini dikarenakan menurut Sadiman, dkk
2008: 74 media video sangat bagus untuk menerangkan suatu proses, gerakan lambat dan perulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi. Media video juga
dapat memperjelas hal-hal yang abstrak menjadi jelas. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dikembangkan
media video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
Achievement Teams STAD. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement Teams STAD dipilih karena tipe ini merupakan tipe pertama dalam
model pembelajaran koopertatif sehingga memiliki langkah yang sederhana dan masih sedikit dipengaruhi oleh model lama. Ini adalah tipe pembelajaran pertama
dalam pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin. Diharapkan dengan menggunakan tipe ini mahasiswa akan sedikit demi sedikit tahu apa
perbedaan dari pembelajaran diskusi biasa dengan pembelajaran kooperatif khususnya tipe Student Teams-Achievement Teams STAD.
Produksi media video instruksional ini tidak dapat dilakukan oleh pengembang sendiri karena keterbatasan keahlian dan alat produksi, sehingga produksi media
dilakukan bekerjasama dengan jasa pembuatan video. Produksi media video instruksional dilakukan sesuai dengan naskah dan strotyboard yang telah disusun
pengembang sebelumnya. Media dikembangkan dengan maksud untuk meningkatkan motivasi belajar
serta pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah model dan desain sistem
85 pembelajaran. Pengembangan produk media memperhatikan beberapa prinsip dan
teori, seperti prinsip desain pesan pembelajaran, teori behavioristik, serta teori konstruktivistik. Teori prinsip desain pesan pembelajaran menurut C. Asri
Budiningsih 2003: 118-128 yaitu 1 adanya prinsip kesiapan dan motivasi diawal video dijelaskan tujuan dari media video, 2 prinsip penggunaan alat
pemusat perhatian dengan adanya animasi dalam video, 3 prinsip partisipasi aktif peserta didik dengan memberikan evaluasi berupa pertanyaan diakhir video, 4
prinsip umpan balik dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat yang diselipkan di tengah video, 5 prinsip perulangan adanya pengulangan pada bagian
penting dari video yang dilakukan baik presenter maupun aktor. Teori behavioristik yang digunakan adalah teori perulangan, karena media video dapat
menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat diulang apabila diperlukan Azhar Arsyad, 2006: 49. Sedangkan dari teori konstruktivistik digunakan sikap
aktor yang dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. ini dikarenakan dalam teori konstruktivistik peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembentukan
pengetahuannya sendiri, baik aktif dalam melakukan kegiatan, berfikir, dan pemberian makna terhadap apa yang ia pelajari Asri, 2003: 58.
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Teams
STAD yang layak untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Teknologi Pendidikan sebagai media dalam mata kuliah model dan desain sistem
pembelajaran. Produk pengembangan dinyatakan layak dengan menggunakan instrumen angket yang berikan kepada ahli materi, ahli media instruksional, dan