Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN
53
Bagan 4.1 Penentuan Lokasi Penelitian
Kriteria sampel yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Merupakan pedagang makanan jajanan yang berjualan di sekitar sekolah
dasar di Kelurahan Cakung Timur, Pulo Gebang dan Ujung Menteng. b. Merupakan pedagang makanan jajanan yang telah berjualan minimal 3
bulan terakhir, hal ini dikarenakan anak-anak yang sering mengonsumsi makanan jajanan dalam 3 bulan terakhir menunjukkan hubungan yang
bermakna dengan kejadian diare pada anak sekolah Ruchiyat, 2007. c. Merupakan pedagang makanan jajanan yang berjualan baik di dalam
maupun di luar sekolah. d. Merupakan pedagang yang berjualan antara jam 08.00-11.00, hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pengambilan data pada responden yang sama karena pedagang yang berjualan di luar
sekolah kemungkinan berkeliling ke sekolah lain. Kecamatan Cakung
Kelurahan Penggilingan
Kelurahan Jatinegara
Kelurahan Ujung Menteng
Kelurahan Rawa Terate
Kelurahan Cakung Timur
Kelurahan Pulo Gebang
Kelurahan Cakung Barat
Area Kawasan Industri Besar
Area Kawasan Industri Kecil
Area Pemukiman
54
Berdasarkan hasil observasi jumlah populasi pedagang makanan jajanan di sekolah yang ada di wilayah Kelurahan Cakung Timur, Pulo Gebang dan Ujung
Menteng yang memenuhi kriteria sebesar 147 pedagang. Jumlah populasi pedagang makanan jajanan di Kelurahan Cakung Timur, Pulo Gebang dan Ujung
Menteng masing-masing sebesar 43, 49, dan 55 pedagang. Jumlah responden yang akan diambil pada penelitian ini sebanyak 60 pedagang jajanan. Sehingga
penentuan jumlah sampel yang diambil di masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut:
Bagan 4.2 Penentuan Jumlah Sampel yang Diambil
b Pengambilan Sampel Makanan
Pengambilan sampel makanan pada penelitian ini dilakukan pada pukul 09.00
– 10.00 pagi. Makanan jajanan yang diambil pada penelitian ini meliputi jenis makanan sepinggan jajanan berat, seperti nasi goreng, bihun, soto ayam,
siomay, nasi uduk, bakso, roti bakar, dan spageti; camilansnack, seperti keripik, gorengan, donat, agar-agar, cilor, cilok, takoyaki, bolu, cimin, kerak telor, sate
Total pedagang yang memenuhi kriteria = 147
Kelurahan Cakung Timur
x 60 = 18 responden
Kelurahan Pulo Gebang
9
x 60 = 20 responden
Kelurahan Ujung Menteng
x 60 = 22 responden
55
sosis, puding, martabak, cakwe, dan pempek; serta minuman, seperti es teh, es sirsak, dan es cokelat.
Cara pengambilan sampel makanan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1 Persiapan dan Pengambilan sampel Kondisi lingkungan saat pengambilan sampel makanan harus dalam
keadaan steril. Meja yang menjadi tempat untuk memasukkan sampel ke dalam wadah sampel dilakukan sterilisasi dengan menggunakan alkohol
70 untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri lain yang tidak diinginkan. Pengambilan sampel makanan dilakukan dengan
mengambil sebanyak 25 gram untuk jenis makanan padat dan sebanyak 10 ml untuk jenis minumanmakanan yang mengandung cairan. Untuk jenis
makanan padat yang dibakar seperti sate sosis, bagian yang diambil bukan bagian yang telah gosong. Hal ini dikarenakan pada bagian gosong kadar
air akan berkurang sehingga bakteri tidak dapat tumbuh Sudarna dan Swacita, 2009. Sedangkan pada jenis sampel makanan yang mengandung
cairan, seperti bakso dan soto ayam, maka yang diambil adalah kuahnya. Sampel pada jenis makanan padat, dicampurkan dengan aquades
sebelum dimasukkan ke botol kaca sampel. Setelah itu, ambil sebanyak 5 ml sampel makanan jajanan dan dimasukkan ke dalam botol kaca sampel
bening yang telah berisi media larutan fluorocult LMX dengan menggunakan sendok steril. Setelah dimasukkan, wadah sampel kemudian
ditutup rapat dan diberikan label nama makanan dan nama penjual. Proses memasukkan makanan ke dalam wadah sampel dilakukan dekat dengan
pembakar spirtus untuk menjaga sampel tetap dalam keadaan steril.