43
5 Konsumsi pangan secara benar
c. Baca Label dengan Seksama
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan. Informasi pada label yang tercantum di kemasan sangat
penting untuk diperhatikan, sehingga pangan yang dibeli sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
d. Jaga Kebersihan
Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dapat ditemukan di tanah, air, hewan, dan manusia. Selain itu bakteri tersebut juga dapat terbawa oleh udara
atau melalui tangan, lap, dan peralatan makan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bakteri tersebut mencemari makanan yang akan
dimakan adalah dengan mencuci tangan. Mencuci tangan yang paling baik menggunakan sabun dan air yang mengalir.
e. Catat Apa yang Ditemui
Setelah mengenali makanan jajanan yang aman, siswa sekolah dapat melaporkan apa yang ditemukan sehari-hari di sekolah mengenai pangan
jajanan yang dijual melalui notifikasi elektronik, yaitu sistem informasi antara komunitas sekolah dengan BPOM untuk menginformasikan secara cepat
berbagai hal terkait dengan keamanan pangan jajanan anak sekolah baik yang sifatnya positif maupun negatif.
44
2.8 Kerangka Teori
Foodborne disease merupakan penyakit yang disebabkan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh patogen, baik berupa bakteri, virus maupun
parasit. Kontaminasi pada makanan dapat disebabkan oleh kondisi higiene dan sanitasi yang kurang saat proses pengelolaan makanan. Kondisi higiene sanitasi
tersebut meliputi, higiene sanitasi penjamah makanan, peralatan peralatan penanganan makanan, sarana penjaja dan rantai makanan.
Higiene sanitasi penjamah makanan mencakup aspek mencuci tangan dengan sabun Sneed dkk, 2015, menggunakan alat bantu saat mengambil makanan
Susanna dkk, 2003, kebersihan kuku dan tangan Yunaenah, 2009, serta tidak menderita diare Pujiati dkk, 2015. Higiene sanitasi peralatan makanan mencakup
aspek cara pencucian peralatan Aristin dkk, 2014. Higiene sanitasi sarana penjaja meliputi jenis sarana berjualan, tempat penyimpanan makanan matang, keberadaan
tempat sampah dan keberadaan fasilitas sanitasi Mugampoza dkk, 2013; Yunus dkk, 2015. Sedangkan higiene sanitasi pada rantai makann mencakup aspek pemilihan
bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan, distribusipengangkutan, penyimpanan makanan matang dan cara penyajian Laelasari, 2015; Kemenkes RI,
2011.