Keberadaan Fasilitas Sanitasi Higene Sanitasi Sarana Penjaja
25
2. Telur pada rak yang telah disediakan. Telur dicuci terlebih dahulu sebelum disimpan.
3. Sayuran dan buah di rak tengah. 4. Makanan matang pada rak paling atas dikemas dalam wadah tertutup
atau kantung plastik. e Semua makanan matang dan mudah rusak disimpan pada suhu dingin
5
o
C. Jangan menyimpan makanan terlalu lama meskipun di dalam lemari pendingin. Panaskan kembali makanan yang akan disajikan
setelah disimpan di dalam lemari pendingin. f Hindari terlalu sering membuka lemari pendingin. Jika lemari pendingin
sering dibuka, suhu di dalamnya tidak terjaga dengan baik, terutama di daerah beriklim panas.
g Sediakan tempat khusus untuk menyimpan bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci peralatan dan minyak tanah. Bahan berbahaya
seperti pembasmi serangga, tikus, kecoa, bakteri dan bahan berbahaya lainnya tidak boleh disimpan di tempat pengolahan makanan.
h Tempat penyimpanan harus mudah dibersihkan dan bebas dari hama seperti serangga, binatang pengerat, burung dan mikroba, serta harus ada
sirkulasi udara yang cukup.
3 Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan merupakan proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan masaksiap santap. Tujuan pengiolahan makanan ini
adalah untuk memudahkan pencernaan, bebas dari bibit penyakit, menambahkan rasa, meningkatkan wujud dari makanan yang akan dimasak dan
meningkatkan penampilan makanan tersebut Napitupulu, 2012. Proses
26
pengolahan makanan ini harus memperhatikan kaidah cara pengolahan makanan yang baik atau yang lebih dikenal dengan istilah Good Manufacturing
Practice GMP WHO, 1993. Tata cara pengolahan pangan dapat dilakukan sebagai berikut Kemenkes
RI, 2011: a Semua jenis pangan segar harus dicuci dengan air bersih yang mengalir
sebelum diolah. b Pencairan pangan beku dilakukan dalam wadah tertutup atau dengan
menggunakan air mengalir. Pangan yang sudah tidak beku harus segera dimasak, tidak boleh dibekukan kembali, karena pembekuan berulang
akan menyebabkan pangan mudah ditumbuhi mikroba. c Masaklah bahan panagn terutama daging, unggas , telur dan pangan asal
laut dengan sempurna sampai seluruhnya terpapar panas. Untuk daging dan unggas pastikan bahwa semua bagian daging tidak berwarna merah
muda lagi. d Masaklah pangan seperti sup dan pangan lain yang direbus sampai
mendidih selama sedikitnya 1 menit. e Jika harus memanaskan, panaskan kembali makanan matang sampai
panasnya menyeluruh.
4 PengangkutanDistribusi Makanan
Kegiatan distribusi adalah melakukan perpindahan bahanproduk makanan yang berasal dari tempat pengolahan untuk disampaikan kepada konsumen
Laelasari, 2015. Untuk mencegah terjadinya pencemaran makanan, maka perlu diperhatikan pengangkutandistribusi makanan yang baik. Dalam proses
pengangkutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari proses persiapan,
27
pewadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkut itu sendiri Nuryani, 2015. Pengangkutan makanan perlu memperhatikan hal-hal berikut Kemenkes RI,
2011: a Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun B3
b Menggunakan kendaraan khusus pengangkut makanan jadimasak dan harus selalu higienis
c Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing dan tertup d Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan
jumlah makanan yang akan ditempatkan e Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang mencair
f Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur agar makanan tetap panas pada suhu 60
o
C atau tetap dingin pada suhu 40
o
C
5 Penyimpanan Makanan Matang
Makanan yang telah matang perlu disimpan dengan memperhatikan hal-hal berikut Kemenkes RI, 2011:
a Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out FIFO dan first expired first out FEFO, yaitu makanan yang disimpan terlebih dahulu dan
yang mendekati masa kadaluarsa dikonsumsi terlebih dahulu b Tempat atau wadah penyimpanan harus terpisah untuk setiap jenis
makanan jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan uap air
c Makanan jadi tidak dicampur dengan bahan makanan mentah d Makanan jadi yang disimpan harus memperhatikan suhu penyimpanan,
dapat dilihat pada tabel 2.2.
28
Tabel 2.2 Suhu Penyimpanan Makanan JadiMasak
No Jenis Makanan
Suhu Penyimpanan Disajikan
dalam waktu lama
Akan segera
disajikan Belum
segera
disajikan
1 Makanan kering
25
o
sd 30
o
C 2
Makanan basah
berkuah 60
o
C -10
o
C 3
Makanan cepat basi santan, telur, susu
≥65,5
o
C -5
o
sd -1
o
C 4
Makanan yang
disajikan dingin 5
o
sd 10
o
C 10
o
C
6 Penyajian Makanan
Proses pengemasan dan penyaian makanan yang baik dan benar akan berperan dalam menjaga mutu dan keamanan hasil olahan pangan, serta
meningkatkan nilai estetika. Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempatalat perlengkapan yang bersih, dan aman bagi kesehatan. Makanan
jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup. Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam
keadaan bersih dan tidak mencemari makanan Kemenkes RI, 2003. Proses pengemasan dan penyajian makanan dapat dilakukan sebagai berikut
Kemenkes RI, 2011: a Menjaga makanan dalam keadaan tertutup,
b Jangan membiarkan makanan matang pada suhu ruang lebih dari 2 jam. c Simpan segera semua makanan yang cepat rusak dalam lemari
pendingin 5
o
C. d Pertahankan suhu makanan 60
o
C sebelum disajikan. e Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam lemari pendingin.
29
f Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu ruang. g Tidak menggunakan kemasan dari kertasplastik bekas, koran bekas, dan
kertas bekas fotokopi. Kertasplastik tersebut mengandung timbal dan kemungkinan cemaran bakteri patogen yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. h Tidak menggunakan kemasan plastik berwarna yang tidak semestinya,
seperti menggunakan kantong kresek untuk membawa makanan gorengan atau makanan basah lainnya.
i Tidak menggunakan sterofoam untuk mewadahi makanan yang panas, dimana akan berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang
diproses dengan menggunakan benzena yang merupakan zat yang bisa menimbulkan penyakit.