Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

11 Salah satu bakteri indikator untuk menilai pelaksanaan sanitasi makanan adalah bakteri Escherichia coli Purwiyatno, 2009. Bakteri indikator merupakan bakteri yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya kontaminasi feses manusia atau hewan, dimana bakteri tersebut merupakan organisme komensial dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan. Sehingga bakteri tersebut dapat menunjukkan tingkat kebersihan dan kemungkinan adanya patogen. Bakteri E.coli merupakan salah satu jenis bakteri coliform fecal yang secara normal tidak terdapat dalam air maupun makanan, oleh karena itu adanya bakteri tersebut dalam air atau makanan, melainkan akan dieksresikan keluar tubuh manusia melalui tinja. Sehingga adanya E.coli pada makanan atau minuman mengindikasikan telah terjadi kontaminasi tinja Fathonah, 2005. Jalur migrasi kontaminasi bakteri E.coli dari makanan ke manusia dapat dilihat pada gambar berikut: Sumber: Pruss-Ustun dkk 2008 Gambar 2.1 Jalur Migrasi Kontaminasi E.coli 12 Berdasarkan gambar 2.1 diketahui bahwa bakteri E.coli berasal dari tinja manusia maupun hewan yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui jalur fekal-oral. Bakteri tersebut akan menempel pada tangan manusia jika manusia tersebut tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar. Selain itu, keberadaan toilet dan saluran pembuangan limbah juga dapat menjadi media penyebaran bakteri E.coli apabila saluran tersebut mencemari air tanah maupun air permukaan yang digunakan manusia untuk air minum, mencuci bahan makanan dan memasak. Keberadaan vektor seperti lalat juga dapat menjadi vektor mekanik media penularan bakteri E.coli ketika lalat yang membawa bakteri pada tubuhnya tersebut hinggap pada makanan yang akan dikonsumsi manusia. Sehingga manusia yang mengonsumsi makanan tersebut akan menderita penyakit bawaan makanan, seperti diare. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan hal yang penting untuk mengetahui cara mengendalikan keberadaan mikroorganisme dalam makanan Sudarna dan Swacita, 2009. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan E.coli pada makanan antara lain: 1. Suhu Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu. Suhu dapat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dalam dua cara, yaitu jika suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan menjadi cepat, sedangkan jika suhu turun maka kecepatan metabolisme juga turun dan pertumbuhan menjadi lambat. Suhu yang optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya mikroorganisme dibagi menjadi tiga golongan, yaitu 1 Psikrofil, bakteri yang dapat tumbuh