Instrumen Tes Instrumen Penelitian

69

3.4 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui keterampilan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama setelah proses belajar mengajar dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi. Adapun instrumen nontes digunakan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan proses pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama.

3.4.1 Instrumen Tes

Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilam membaca intensif pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara adalah dengan menggunakan teks bacaan yang dibagikan oleh guru. Teks bacaan tersebut digunakan pada pengajaran membaca intensif, pretes, tes akhir siklus I, dan tes akhir siklus II. Setiap tes baik pada pretes, siklus I, maupun siklus II digunakan tes membaca teks bacaan dalam menemukan gagasan utama yang telah dibagikan oleh guru dengan tema atau topik yang berbeda. Indikator yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah siswa dapat: mengungkapkan gagasan utama dalam setiap paragraf pada suatu teks bacaan dan mampu menyimpulkan isi dari teks bacaan dalam bentuk ringkasan. Bentuk tes ini berupa soal uraian sebanyak sepuluh butir. Pada pretes soal yang diujikan, yaitu dari teks bacaan yang telah disajikan siswa dapat menentukan 1 gagasan utama pada paragraf 1; 2 gagasan utama pada paragraf 2; 3 70 gagasan utama pada paragraf 3; 4 gagasan utama pada paragraf 4; 5 gagasan utama pada paragraf 5; 6 gagasan utama pada paragraf 6; 7 gagasan utama pada paragraf 7; 8 gagasan utama pada paragraf 8; 9 gagasan utama pada paragraf 9; dan 10 gagasan utama pada paragraf 10. Pada siklus I dan siklus II soal yang diujikan, yaitu dari teks bacaan yang telah disajikan siswa dapat menentukan 1 gagasan utama pada paragraf 1; 2 gagasan utama pada paragraf 2; 3 gagasan utama pada paragraf 3; 4 gagasan utama pada paragraf 4; 5 gagasan utama pada paragraf 5; 6 gagasan utama pada paragraf 6; 7 gagasan utama pada paragraf 7; 8 gagasan utama pada paragraf 8; 9 gagasan utama pada paragraf 9; dan 10 gagasan utama pada paragraf 10. Setiap nomor yang dijawab benar akan memperoleh skor sepuluh. Skor yang diperoleh siswa dalam menjawab pertanyaan bacaan yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur keterampilan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Selain mengukur keterampilan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama, perolehan skor juga digunakan sebagai dasar untuk menggolongkan tingkat pemahaman siswa. Penggolongan tingkat keterampilan membaca intensif menemukan gagasan utama siswa terhadap suatu teks bacaan didasarkan pada pedoman yang sudah ditentukan, yaitu menemukan gagasan utama dalam teks bacaan dan menyimpulkan isi bacaan dalam bentuk ringkasan. 71 Tabel 1 Aspek dan Skor Penilaian No Aspek Penilaian Skor Maksimal 1 2 Menemukan gagasan utama dalam teks bacaan Menyimpulkan isi bacaan dalam bentuk ringkasan 100 50 Berdasarkan penghitungan skor penilaian pada aspek menemukan gagasan utama dalam teks bacaan yang dilakukan dapat diketahui kriteria tingkat keterampilan membaca intensif siswa sekaligus sebagai kategori penggolongan tingkat keterampilan membaca intensif. Penggolongan tingkat keterampilan membaca intensif didasarkan pada pedoman yang sudah dibuat yaitu: Tabel 2 Kriteria Penilaian Keterampilan Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama No Tingkat Keterampilan Membaca Intensif Kategori 1 2 3 4 5 90 – 100 70 - 80 50 - 60 30 - 40 0 – 20 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Tabel 3 Pedoman Kategori Penilaian Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama No Rentang Nilai Kategori 1 90-100 Sangat Baik 2 70-89 Baik 3 50-69 Cukup 4 30-49 Kurang 5 0-29 Sangat Kurang 72 Skor penilaian pada aspek menyimpulkan isi bacaan dalam bentuk ringkasan yang meliputi kelogisan kalimat, keurutan kalimat dalam paragraf, dan kesesuaian kalimat dengan isi bacaan dapat dilihat pada pedoman penghitungan nilai sebagai berikut. Tabel 4 Kriteria Penilaian Menyimpulkan Isi Bacaan dalam Bentuk Ringkasan No Aspek Skala Nilai Bobot Skor 1 2 3 4 5 1 Kelogisan kalimat 4 20 2 Keurutan kalimat dalam paragraf 3 15 3 Kesesuaian kalimat dengan isi bacaan 3 15 Tabel 5 Pedoman Kategori Penilaian Menyimpulkan Isi Bacaan dalam Bentuk Ringkasan No Aspek Penilaian Skala Nilai Kriteria Kategori 1 Kelogisan kalimat 5 Semua kalimatnya logis Sangat Baik 4 Ada 1 kalimat yang tidak logis Baik 3 Ada 2 kalimat yang tidak logis Cukup 2 Ada 3 kalimat yang tidak logis Kurang 1 Kalimatnya tidak logis sama sekali Sangat Kurang 2 Keurutan kalimat dalam paragraf 5 Paragrafnya dibentuk oleh kalimat-kalimat yang semuanya urut Sangat Baik 4 Ada 1 pasang kalimat dalam paragraf yang tidak urut Baik 3 Ada 2 pasang kalimat dalam paragraf yang tidak urut Cukup 2 1 Ada 3 pasang kalimat dalam paragraf yang tidak urut Semua kalimat dalam paragraf tidak urut sama sekali Kurang Sangat Kurang 73 3 Kesesuaian kalimat dengan isi bacaan 5 Semua kalimat sesuai dengan isi bacaan Sangat Baik 4 Ada 1 kalimat yang tidak sesuai dengan isi bacaan Baik 3 Ada 2 kalimat yang tidak sesuai dengan isi bacaan Cukup 2 Ada 3 kalimat yang tidak sesuai dengan isi bacaan Kurang 1 Tidak ada kalimat yang sesuai dengan isi bacaan Sangat Kurang Dari semua skor yang diperoleh diubah dalam bentuk nilai dengan rumus: Nilai = x ideal Skor skor Jumlah 100 Melalui pedoman penilaian tersebut, dapat diketahui hasil tes membaca intensif menemukan gagasan utama. Tes dilakukan satu kali dalam tiap siklus. Jika siklus I hasilnya masih kurang atau belum sesuai target yang ditentukan, maka diadakan tindakan pada siklus II. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85 – 100, kategori baik jika memperoleh nilai 75 – 84, kategori cukup jika memperoleh nilai antara 65 – 74, kategori kurang jika memperoleh nilai antara 55 – 64, dan kategori sangat kurang jika memperoleh nilai antara 0 – 54. Tabel 6 Kategori Penilaian Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama No Kategori Rentang Nilai 1 2 3 4 5 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang 85 – 100 75 – 84 65 – 74 55 – 64 0 – 54 74

3.4.2 Instrumen Nontes

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24