22
2.2.2 Tujuan Membaca
Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca. Bahkan menurut hasil penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan kemampuan
membaca amat signifikan. Ada kecurigaan bahwa sebelumnya tujuan membaca dalam menelusuri baris-baris bacaan membaca dapat memengaruhi hasil
membacanya. Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Anderson dalam Tarigan 1987:9- 10 mengemukakan beberapa tujuan membaca yakni:
1 membaca untuk mengemukakan atau mengetahui penemuan–penemuan yang telah dilakukan sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau
untuk memecahkan masalah–masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian–perincian atau
fakta–fakta reading for details or facts ; 2 membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan
menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa–apa yang dipelajari atau yang dialami sang tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini
disebut membaca untuk memperoleh ide–ide utama reading for main ideas; 3 membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap
bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga atau seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-
adegan dan kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca untuk
23
mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita reading for sequence or organization;
4 membaca untuk menemukan atau mengetahui merasakan mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh
sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki oleh para tokoh yang membuat mereka
berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi reading for inference;
5 membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau
apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar
mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan,
membaca untuk mengklasifikasikan reading to classify; 6 membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan
ukuran-ukuran tertentu, apakah ingin berbuat seperti yang dibuat sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut
membaca menilai, membaca mengevaluasi reading to evaluate; dan 7 membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah,
bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca.
24
Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan reading to compare or contrast.
Nurhadi 2005:14 mengemukakan bermacam-macam variasi tujuan membaca yaitu a membaca untuk tujuan studi telaah ilmiah; b membaca
untuk menangkap garis besar bacaan; c membaca untuk mengisi waktu luang; d membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah; dan e membaca
untuk menikmati karya sastra. Di sini para ahli membaca mencoba meneliti aspek tujuan membaca dalam
kaitannya dengan proses dan kemampuan membaca. Simpulan-simpulan yang telah dibuat oleh para ahli dari beberapa penelitian ditunjukkan adanya kenyataan
sebagai berikut. 1
Gerakan bola mata waktu membaca berubah kecepatannya sejalan dengan perubahan tujuan membacanya.
2 Kemampuan seseorang dalam memahami bahan bacaan secara nyata
dipengaruhi oleh tujuan membacanya tujuan yang jelas akan meningkatkan pemahaman bacaan, sedangkan tujuan yang kurang jelas akan menghambat
pemahaman. 3
Tujuan membaca yang terumuskan secara jelas akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan.
4 Seseorang yang mempunyai daya baca tinggi baik, mampu memanfaatkan
teknik membaca yang berinovasi sejalan dengan tujuan membaca yang akan dicapainya. Downing and Leong dalam Nurhadi 2005:134-135.
25
Secara umum ada penggolongan tujuan membaca sebagai contoh, seperti yang dikemukakan oleh ahli membaca Waples dalam Nurhadi 2005:136 berikut
ini. Dalam eksperimennya ia menemukan bahwa tujuan membaca itu meliputi:
1 mendapat alat tertentu instrumental effect, yaitu membaca untuk tujuan memperoleh sesuatu yang bersifat praktis. Misalnya, cara membuat masakan,
cara membuat topi, cara memperbaiki bola lampu, dan sebagainya; 2 mendapat hasil yang berupa prestise prestige effect, yaitu membaca dengan
tujuan untuk mendapat rasa lebih self image dibandingkan dengan orang lain dalam lingkungan pergaulannya. Misalnya, seseorang akan merasa lebih
bergengsi bila bacaanya majalah-majalah yang terbit di luar negeri; 3 memperoleh nilai–nilai pribadi atau keyakinan, misalnya membaca untuk
mendapat kekuatan keyakinan pada partai politik yang kita anut, memperkuat keyakinan agama, mendapat nilai–nilai baru dari sebuah buku filsafat, dan
sebagainya; 4 mengganti pengalaman estetik yang sudah usang, misalnya membaca untuk
tujuan mendapat sensasi–sensasi baru melalui penikmatan emosional bahan bacaan buku cerita, novel, roman, cerita pendek, cerita kriminal, biografi
tokoh terkenal, dan sebagainya; dan 5 membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan atau penyakit
tertentu. Dari beberapa tujuan membaca tersebut, yang dimaksud dengan tujuan
membaca dalam penelitian ini adalah untuk kepentingan studi, untuk mencari
26
informasi dan menambah pengetahuan, memperkaya perbendaharaan kosakata dan untuk memahami makna bacaan. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan
membaca adalah untuk memperoh informasi yang terdapat pada sebuah teks bacaan yang mencakup isi dan makna bacaan, baik yang tersurat maupun yang
tersirat, yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
2.2.3 Jenis-jenis Membaca