152
53 pada siklus II sebesar 77 dan meningkat sebesar 24. Siswa membaca intensif dengan sikap yang baik pada siklus I sebesar 49 pada siklus II 79 dan
meningkat sebesar 30. Siswa memiliki kekompakan yang tinggi dalam kerja sama pada anggota kelompok siklus I sebesar 47 pada siklus II sebesar 81
dan meningkat sebesar 34. Siswa aktif dan selalu bertanya apabila mengalami kesulitan saat membaca intensif dalam menemukan gagasan utama pada siklus I
sebesar 49 pada siklus II sebesar 77 dan meningkat sebesar 28. Siswa memiliki sikap duduk dan aktivitas yang baik pada siklus I sebesar 44 pada
siklus II sebesar 81 dan meningkat sebesar 37. Siswa menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siklus
I sebesar 51 pada siklus II sebesar 86 dan meningkat sebesar 35. Siswa mengerjakan tugas membaca intensif teks bacaan pada siklus I maupun siklus II
jumlahnya sama yaitu sebesar 100.
4.2.2.2 Jurnal Siswa Siklus I dan Siklus II
Siswa masih merasa bingung pada saat mengisi lembar jurnal siswa siklus I karena siswa tidak begitu memperhatikan pembelajaran yang disampaikan,
walaupun ada sebagian besar siswa yang begitu serius memperhatikan pembelajaran yang disampaikan, sehingga mempermudah dalam menuliskan
tanggapan pada lembar jurnal siswa. Tetapi setelah dijelaskan kembali pada siklus II siswa lebih antusias dalam menjawab lembar jurnal siswa.
153
Tabel 24 Aspek Jurnal Siswa Siklus I dan Siklus II
No Pertanyaan Jurnal S.I
S.II Perubahan
Kategori 1
Teks bacaan yang disajikan 44
65 21
B 2
Ketertarikan siswa pada pengajaran membaca intensif dengan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi
35 60 25
C
3 Kerjasama yang
terjalin antaranggota kelompok dalam upaya
menemukan gagasan utama yang ada pada teks bacaan
42 60 18
C
4 Kemudahan atau kesulitan membaca
intensif untuk menemukan gagasan utama melalui metode Cooperative
Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi
37 70 33
B
5 Gaya guru dalam mengajar
81 100
19 SB
6 Tanggapan siswa setelah diadakan
pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan
metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan
teknik Repetisi 65 84
19 SB
Keterangan: S.I
= Siklus I S.II
= Siklus II 1. SB = Sangat Baik
: 81 - 100 2. B
= Baik : 61 - 80
3. C = Cukup
: 41 - 60 4. K
= Kurang : 21 - 40
5. SK = Sangat Kurang : 0 - 20
Dari tabel 24 dapat diketahui bahwa teks bacaan yang disajikan pada siklus I sebesar 44 pada siklus II sebesar 65 dan meningkat sebesar 21.
Ketertarikan siswa pada pengajaran membaca intensif dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siklus
I sebesar 35 pada siklus II sebesar 60 dan meningkat sebesar 25. Siswa pada
154
saat bekerja sama dengan anggota kelompok dalam menemukan gagasan utama yang ada pada teks bacaan siklus I sebesar 42 siklus II sebesar 60 dan
meningkat sebesar 18. Pada siklus I kemudahan atau kesulitan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama melalui metode Cooperative Integrated
Reading and Composition dan teknik Repetisi sebesar 37, sedangkan pada siklus II sebesar 70, peningkatan yang terjadi adalah sebesar 33. Gaya guru
dalam mengajar pada saat siklus I sebesar 81, siswa merasa tertarik dengan cara mengajar guru, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih merasa canggung
dalam pembelajaran yang disampaikan karena selama ini belum pernah mendapatkan pola pembelajaran seperti itu. Adapun pada siklus II siswa lebih
antusias dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran karena siswa sudah merasakan manfaat yang didapat.
4.2.2.3 Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II