97
dengan rentang nilai antara 85-100 dan pada kategori sangat kurang dengan rentang nilai antara 0-54 tidak ada.
Pada siklus I ini, hasil tes keterampilan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama secara klasikal masih menunjukkan kategori cukup
dan belum mencapai target maksimal pencapaian sebesar 70. Selain itu, perubahan tingkah laku dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan
gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi belum menampakkan perubahan yang berarti.
Dengan demikian, tindakan siklus II perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan atau permasalahan tersebut.
4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I
Data nontes siklus I diperoleh melalui obsevasi yang dilakukan selama proses pembelajaran yang berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi
foto. Berikut pemaparan data nontes tersebut.
4.1.2.2.1 Observasi
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan selama proses pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan
menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara.
Pengambilan data observasi bertujuan untuk mengetahui respon tingkah laku siswa selama mengikuti proses pengajaran membaca intensif untuk menemukan
98
gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi. Objek sasaran yang diamati dalam kegiatan
observasi siswa meliputi tingkah laku siswa baik positif maupun negatif yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung, di mana tingkah laku positif siswa
melakukan kegiatan dan tingkah laku negatif siswa tidak melakukan kegiatan pada saat mengikuti proses pembelajaran dengan metode Cooperative Integrated
Reading and Composition dan teknik Repetisi. Aspek positif yang diamati adalah 1 siswa semangat dan antusias pada
saat mengikuti pengajaran keterampilan membaca intensif; 2 siswa merespon positif terhadap metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan
teknik Repetisi yang digunakan oleh guru; 3 siswa membaca intensif dengan sikap yang baik; 4 kerjasama dalam kelompok tinggi; 5 siswa aktif dan selalu
bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat membaca intensif untuk menemukan gagasan utama; 6 siswa memiliki sikap duduk dan aktivitas yang
baik; 7 siswa menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi; dan 8 siswa mengerjakan tugas membaca
intensif teks bacaan. Adapun aspek negatif yang diamati adalah 1 siswa tidak memperhatikan dan menyepelekan pembelajaran; 2 siswa kurang tertarik dengan
metode pengajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi yang digunakan oleh guru; 3 siswa enggan membaca teks bacaan; 4
kerjasama dalam kelompok rendah; 5 siswa pasif dan tidak mau bertanya apabila mengalami kesulitan saat membaca intensif untuk menemukan gagasan utama;
dan 6 siswa mempunyai sikap duduk dan aktivitas yang tidak baik.
99
Pada siklus I ini, terdapat beberapa perilaku siswa yang terdeskripsi melalui kegiatan observasi. Selama proses kegiatan pengajaran membaca intensif
untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi tidak semua siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Peneliti dapat memaklumi keadaan tersebut karena proses pembelajaran yang dilakukan peneliti merupakan sesuatu
yang baru dan belum pernah diajarkan pada mereka sebelumnya, sehingga dibutuhkan proses untuk menyesuaikannya. Berikut adalah tabel data hasil
observasi yang diperoleh peneliti.
Tabel 14 Hasil Observasi Siklus I
No Aspek yang diamati
Melakukan Tidak Melakukan
F K F
K 1
Siswa semangat dan antusias saat mengikuti pengajaran keterampilan
membaca intensif 23 53 C 20
47 C
2 Siswa merespon positif terhadap metode
Cooperative Integrated Reading and Composition dan
teknik Repetisi yang digunakan oleh guru
23 53 C 20 47
C
3 Siswa membaca intensif dengan sikap yang baik
21 49 C 22 51
C 4
Kerjasama dalam kelompok tinggi 20
47 C
23 53 C
5 Siswa aktif dan selalu bertanya apabila mengalami kesulitan saat
membaca intensif dalam menemukan gagasan utama
21 49 C 22 51
C
6 Siswa memiliki sikap duduk dan
aktifitas yang baik 19 44 C 24
56 C
7 Siswa menerapkan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik
Repetisi 22 51 C 21
49 C
100
8 Siswa mengerjakan tugas membaca
intensif teks bacaan 43 100
SB 0 0 SK Jumlah
rata-rata 192 56
152 44 Keterangan:
F = Frekuensi
K = Kategori
1. SB = Sangat Baik : 81 - 100
2. B = Baik
: 61 - 80 3. C
= Cukup : 41 - 60
4. K = Kurang
: 21 - 40 5. SK = Sangat Kurang
: 0 - 20 Berdasarkan tabel 14 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang semangat
dan antusias saat mengikuti pengajaran keterampilan membaca intensif sebanyak 23 siswa atau 53 , sedangkan sisanya sebesar 20 siswa atau 47 dari jumlah
seluruh siswa kurang merespon pembelajaran yang berlangsung. Sama halnya dengan metode Cooperative Integrated Reading and
Composition dan teknik Repetisi yang digunakan oleh guru, yaitu siswa yang merespon positif terhadap metode dan teknik yang digunakan oleh guru sebanyak
23 siswa atau 53, sedangkan sisanya sebesar 20 siswa atau 47 dari jumlah seluruh siswa kurang merespon terhadap metode dan teknik yang digunakan oleh
guru. Pada saat siswa membaca intensif, sikap siswa masih ada yang kurang
baik. Ini terbukti ketika tes berlangsung. Dari jumlah siswa sebesar 49 atau 21 siswa yang melakukan pada aspek positif, sedangkan sisanya 22 siswa atau
sebesar 51 masih mempunyai sikap yang kurang baik pada saat tes berlangsung. Pada saat diskusi kelompok masih terlihat siswa yang kurang serius saat
mengerjakan tugas menemukan gagasan utama. Siswa ada yang tidak ikut bekerja sama dalam tugas kelompok tersebut. Ini terlihat pada jumlah siswa sebesar 47
101
atau 20 siswa yang mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh, sedangkan sisanya 53 atau 23 siswa kurang sungguh-sungguh atau hanya menyuruh
temannya yang mengerjakan. Pada saat pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif
bertanya saat mengalami kesulitan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Ini terbukti jumlah siswa yang hanya sebesar 49 atau 21 siswa yang
benar-benar aktif dan mau bertanya, sedangkan sisanya 51 atau 22 siswa banyak yang pasif atau karena malu jika pertanyaannya kurang sesuai dengan bahan yang
dibelajarkan. Saat pembelajaran berlangsung siswa masih ada yang memiliki sikap
duduk dan aktivitas yang kurang baik. Hal ini terbukti ketika ada siswa yang duduknya hadapnya ke belakang, selain itu ada juga siswa yang duduknya
hadapnya ke samping. Jumlah siswa tersebut malah lebih banyak sebesar 56 atau 24 siswa yang tidak melakukan aktivitas atau mempunyai sikap duduk yang
kurang baik, sedangkan sisanya sebanyak 19 siswa atau sebesar 44 memiliki sikap duduk dan aktivitas yang baik.
Siswa yang menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi hanya sebagian dari jumlah keseluruhan siswa.
Hal ini mungkin karena mereka baru mengenal metode dan teknik yang diajarkan oleh guru. Jadi, siswa harus beradaptasi dengan metode dan teknik yang baru
diajarkan itu. Jumlah siswa yang menerapkan metode dan teknik pembelajaran ini sebesar 51 atau 22 siswa, sedangkan sisanya 49 atau 21 siswa tidak
menerapkan metode dan teknik pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
102
Pada saat tes berlangsung, yaitu menemukan gagasan utama dan menyimpulkan isi teks bacaan dalam bentuk ringkasan siswa yang benar-benar
serius dan tidak serius jumlahnya sama, yaitu 43 siswa atau sebesar 100, meskipun ada siswa yang kurang paham dalam mengerjakan tes tersebut.
Berdasarkan hasil dari observasi siklus I tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kurang antusias dan kurang merespon pada saat
pembelajaran berlangsung. Untuk itu, dibutuhkan solusi pemecahan masalah pada pertemuan atau siklus selanjutnya dalam mengatasi dan memperbaiki tingkah laku
siswa yang cenderung ke arah negatif daripada ke arah yang positif, sehingga diharapkan pada siklus II akan lebih baik daripada siklus I.
4.1.2.2.2 Jurnal