126
Hasil tersebut menunjukkan keberhasilan guru dalam menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada
pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Setelah mengikuti pembelajaran pada siklus II, siswa telah mampu menemukan gagasan
utama dengan tepat dan mampu menyimpulkan isi dari teks bacaan dalam bentuk ringkasan.
4.1.3.2 Hasil Nontes Siklus II
Data nontes pada siklus II diperoleh melalui observasi , jurnal guru, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi foto. Berikut pemaparan data nontes tersebut.
4.1.3.2.1 Observasi
Pada saat siklus II ini, observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sama dengan pelaksanaan pada siklus I. Berdasarkan
data observasi yang dilakukan selama proses pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated
Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siklus II ini, guru merasakan adanya perubahan perilaku siswa. Hal ini dapat diketahui dari siswa yang
sebelumnya tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, pada siklus II ini siswa mulai mengikuti dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang ditetapkan
oleh guru. Bukti perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat dari data observasi berikut ini.
127
Tabel 21 Hasil Observasi Siklus II
No Aspek yang Diamati
Melakukan Tidak Melakukan
F K F K
1 Siswa semangat dan antusias saat
mengikuti pengajaran keterampilan membaca intensif
43 100 SB
0 SK
2 Siswa merespon positif terhadap
metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan
teknik Repetisi yang digunakan oleh guru
33 77 B 10 23 K
3 Siswa membaca intensif dengan
sikap yang baik 34 79 B
9 21 K 4
Kerjasama dalam kelompok tinggi
35 81 SB 8 19 SK
5 Siswa aktif dan selalu bertanya
apabila mengalami kesulitan saat membaca intensif dalam
menemukan gagasan utama 33 77 B
10 23 K
6 Siswa memiliki sikap duduk dan
aktifitas yang baik 35 81 SB 8 19 SK
7 Siswa menerapkan metode Cooperative Integrated Reading
and Composition dan teknik Repetisi
37 86 SB 6 14 SK
8 Siswa mengerjakan tugas membaca intensif teks bacaan
43 100 SB
0 SK Jumlah
rata-rata 293
85 51
15 Keterangan:
F = Frekuensi
K = Kategori
1. SB = Sangat Baik : 81 - 100
2. B = Baik
: 61 - 80 3. C
= Cukup : 41 - 60
4. K = Kurang
: 21 - 40 5. SK = Sangat Kurang
: 0 - 20
Bukti perubahan tingkah laku siswa terlihat pada tabel 21 yang menyebutkan bahwa 43 siswa atau 100 siswa sudah benar-benar mengikuti
128
kegiatan pembelajaran dengan baik. Dari data tersebut diketahui terjadi peningkatan sebesar 47 dari siklus I, sehingga dapat diketahui bahwa siswa
sudah mampu menyesuaikan diri dengan penerapan kegiatan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative
Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi. Siswa sudah nampak merespon positif dan antusias saat mengikuti pembelajaran pada siklus II.
Pada saat pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa sejumlah 33 siswa atau sebesar 77 dari jumlah keseluruhan siswa juga sudah mulai merespon
positif terhadap metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi yang digunakan oleh guru. Adapun sisanya sebesar 23 atau 10
siswa dari jumlah keseluruhan siswa masih terlihat kurang merespon terhadap metode dan teknik yang digunakan oleh guru.
Pada saat membaca intensif sikap siswa juga sudah mengalami peningkatan yang positif. Hal ini dibuktikan pada saat siswa membaca intensif,
siswa sudah benar-benar serius dalam membaca. Sebanyak 34 siswa atau sebesar 79 siswa sudah memiliki sikap yang baik, sedangkan sisanya sebanyak 9 siswa
atau sebesar 21 masih memiliki sikap yang kurang baik pada saat membaca intensif.
Dalam kerjasama kelompok pada saat pembelajaran berlangsung, kekompakan pada kelompok sudah mulai terlihat. Hal ini terlihat pada saat diskusi
kelompok. Sejumlah 35 siswa atau sebesar 81 yang menyatakan bahwa kerjasama dalam kelompok sangat kompak, sedangkan sisanya sejumlah 8 siswa
atau sebesar 19 siswa kekompakan kelompok pada saat diskusi masih rendah.
129
Keaktifan siswa juga sudah mulai terlihat dan menunjukkan perubahan yang positif daripada siklus I. Ini terlihat ketika siswa mulai berani bertanya pada
guru saat mengalami kesulitan dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Siswa yang mulai aktif bertanya sejumlah 33 siswa
atau sebesar 77, sedangkan sisanya sejumlah 10 siswa atau sebesar 23 masih malu-malu dalam bertanya atau belum berani bertanya pada guru saat mengalami
kesulitan dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Sama halnya pada saat pembelajaran berlangsung, siswa sudah mulai
memiliki sikap duduk dan aktivitas yang baik. Ini terlihat pada jumlah siswa sebanyak 35 siswa atau sebesar 81 yang melakukan kegiatan positif, sedangkan
sisanya sebanyak 8 siswa atau sebesar 19 masih memiliki sikap duduk dan aktivitas yang tidak baik.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa yang menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi sejumlah
37 siswa atau sebesar 86 yang benar-benar telah menerapkan metode dan teknik yang digunakan oleh guru. Adapun sisanya sejumlah 6 siswa atau sebesar 14
belum menerapkan metode dan teknik yang digunakan oleh guru. Mereka yang belum menerapkan metode dan teknik tersebut mengatakan bahwa mereka masih
bingung dengan pelaksanaan metode dan teknik yang digunakan, karena metode dan teknik tersebut merupakan strategi pembelajaran yang baru bagi mereka.
Pada saat tes berlangsung, diketahui bahwa sejumlah 43 siswa atau 100 siswa sudah mengerjakan tugas membaca intensif teks bacaan dengan baik, dan
mereka merespon positif terhadap pembelajaran yang berlangsung.
130
Berdasarkan pengamatan dan hasil observasi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pengajaran membaca intensif untuk
menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi siklus II ini, terjadi perubahan
tingkah laku siswa dari tingkah laku negatif tergeser dan berubah ke dalam tingkah laku positif dalam mengikuti pengajaran membaca intensif yang terjadi
karena adanya perubahan pola pembelajaran yang dilaksanaksan pada siklus I. Dalam siklus II ini, guru mencoba mengembangkan dan mengemas
metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi ini menjadi lebih kreatif dan menarik, sehingga membuat siswa lebih senang pada
saat pembelajaran berlangsung.
4.1.3.2.2 Jurnal