154
saat bekerja sama dengan anggota kelompok dalam menemukan gagasan utama yang ada pada teks bacaan siklus I sebesar 42 siklus II sebesar 60 dan
meningkat sebesar 18. Pada siklus I kemudahan atau kesulitan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama melalui metode Cooperative Integrated
Reading and Composition dan teknik Repetisi sebesar 37, sedangkan pada siklus II sebesar 70, peningkatan yang terjadi adalah sebesar 33. Gaya guru
dalam mengajar pada saat siklus I sebesar 81, siswa merasa tertarik dengan cara mengajar guru, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih merasa canggung
dalam pembelajaran yang disampaikan karena selama ini belum pernah mendapatkan pola pembelajaran seperti itu. Adapun pada siklus II siswa lebih
antusias dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran karena siswa sudah merasakan manfaat yang didapat.
4.2.2.3 Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II
Selain jurnal siswa, guru juga menggunakan jurnal guru untuk melakukan pengamatan terhadap tingkah laku siswa pada saat proses pembelajaran. Aspek-
aspek pengamatan jurnal guru meliputi 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama; 2 respon siswa
terhadap pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi; 3
respon siswa terhadap metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi; 4 keaktifan siswa dalam pengajaran membaca intensif untuk
menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and
155
Composition dan teknik Repetisi; dan 5 situasi atau suasana kelas pada saat pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi.
Tabel 25 Aspek Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II
No Pertanyaan Jurnal
Siklus I Siklus II
1 Kesiapan siswa dalam mengikuti
pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama
Siswa banyak yang belum mengetahui
metode dan teknik pengajaran membaca
intensif yang akan digunakan untuk
menemukan gagasan utama
Siswa sudah cukup siap untuk mengikuti
pengajaran membaca intensif untuk
menemukan gagasan utama karena
pengalaman pada siklus I sudah
mereka peroleh
2 Respon siswa terhadap
pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama
dengan metode Cooperative Integrated Reading and
Composition dan teknik Repetisi Siswa mendengarkan
dan merasa ingin tahu metode dan teknik
yang akan digunakan untuk menemukan
gagasan utama Siswa memerhatikan
agar lebih jelas dan lebih mudah untuk
menemukan gagasan utama sebuah bacaan
3 Respon siswa terhadap metode
Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik
Repetisi Siswa merasa tertarik
dengan metode dan teknik yang
digunakan oleh guru saat pembelajaran
Siswa merasa lebih paham dan senang
terhadap metode Cooperative
Integrated Reading and Composition dan
teknik Repetisi
4 Keaktifan siswa dalam pengajaran
membaca intensif untuk menemukan gagasan utama
dengan metode Cooperative Integrated Reading and
Composition dan teknik Repetisi Siswa cukup aktif
dan antusias untuk mengikuti pengajaran
membaca intensif untuk menemukan
gagasan utama Siswa lebih aktif dan
lebih mudah untuk memahami dalam
menemukan gagasan utama dengan
metode Cooperative Integrated Reading
and Composition dan teknik Repetisi
5 Situasi atau suasana kelas pada
saat pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama
dengan metode Cooperative Integrated Reading and
Composition dan teknik Repetisi Situasi cukup tenang
dan siswa bekerja secara kelompok
dalam menemukan gagasan utama
sebuah bacaan Situasi atau suasana
kelas lebih hidup karena siswa sudah
dapat mengondisikan dengan kelompoknya
dan tugas yang diberikan oleh guru
156
Aspek pertama, kesiapan siswa dalam mengikuti pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran pada siklus II lebih baik daripada siklus I. Pada siklus II, siswa sudah lebih siap mengikuti pengajaran membaca intensif untuk menemukan
gagasan utama karena pengalaman pada siklus I sudah mereka peroleh. Aspek kedua yaitu respon siswa terhadap pengajaran membaca intensif
untuk menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi. Pada siklus II, respon siswa sudah
lebih baik daripada siklus I. Siswa sudah banyak yang memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode Cooperative Integrated
Reading and Composition dan teknik Repetisi, sehingga siswa banyak yang lebih jelas dan lebih mudah untuk menemukan gagasan utama sebuah bacaan .
Aspek respon siswa terhadap metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siklus I, siswa merasa tertarik dengan
metode dan teknik yang digunakan guru pada saat pembelajaran. Namun, pada siklus II siswa sudah merasa lebih paham dan senang terhadap metode
Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada saat pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition
dan teknik Repetisi, pada siklus I siswa cukup aktif dan antusias untuk mengikuti pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama. Namun, pada
siklus II, siswa lebih aktif dan lebih mudah untuk memahami dalam menemukan
157
gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi.
Aspek terakhir yaitu situasi atau suasana kelas pada saat pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative
Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi. Situasi atau suasana kelas pada saat pengajaran siklus I, yaitu situasi atau suasana kelas cukup tenang
dan siswa bekerja secara kelompok dalam menemukan gagasan utama sebuah bacaan. Pada siklus II situasi atau suasana kelas lebih hidup karena siswa sudah
dapat mengondisikan dengan kelompoknya dan tugas yang diberikan oleh guru.
4.2.2.4 Wawancara Siklus I dan Siklus II