Pengajaran Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama

43 menggunakan teknik yang berbeda dengan pembaca yang mempunyai tujuan khusus. Teknik Repetisi merupakan jenis teknik yang digunakan pembaca dengan mengulang bacaan yang sudah dibaca. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat informasi yang telah dihafalkan, sehingga mudah untuk diingat kembali. Yang direpetisi tidaklah semua bagian bacaan, tetapi bagian tertentu atau hal tertentu saja, yaitu bagian yang perlu dihafalkan lagi, informasi penting, kata kunci dan hal-hal lain yang dianggap penting pembaca dapat membaca dengan kecepatan yang tinggi. Bagian bacaan yang tidak perlu sudah dihafal dilewati dan bagian bacaan yang ingin diretensi dibaca secara sepintas Haryadi 2006:144.

2.2.7 Pengajaran Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama

dengan Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan Teknik Repetisi Secara garis besar, kegiatan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama diarahkan untuk mengetahui informasi pada sebuah wacana dan kemudian menyimpulkan isi teks bacaan secara tepat dalam bentuk ringkasan. Dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition, siswa dikelompokkan berdasarkan perbedaaan masing-masing sebanyak empat orang. Guru memberikan lembaran fotokopi berupa teks bacaan pada tiap-tiap kelompok, dan siswa membaca secara intensif serta mengidentifikasi teks bacaan 44 tersebut. Di sisi lain peran guru hanya sebagai fasilitator dan motivator yang mengarahkan dan memotivasi keaktifan siswa. Teknik Repetisi di sini digunakan untuk menyimpulkan isi teks bacaan secara tepat dalam bentuk ringkasan. Karena teknik ini digunakan pembaca dengan mengulang bacaan yang sudah dibaca untuk mengetahui informasi yang telah dihafal, sehingga mudah untuk diingat kembali. Siswa berdikusi dalam kelompoknya untuk menemukan gagasan utama dalam teks bacaan dan memberikan tanggapan terhadap wacana tersebut. Setelah itu setiap siswa diberi tes individu untuk menyimpulkan isi teks bacaan dalam bentuk ringkasan. Selanjutnya siswa dapat bertanya kepada guru tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama, baik untuk menemukan informasi yang ada pada teks bacaan, memberikan tanggapan, maupun menyimpulkan isi teks bacaan dalam bentuk ringkasan. Jika siswa merasa kesulitan serta tidak menemukan jalan keluar pemecahan masalah tersebut. Setelah mendapat penjelasan dari guru, siswa mendiskusikan lagi dengan kelompoknya kemudian membuat simpulan mengenai penyelesaian masalah tersebut. Hasil diskusi dilaporkan di depan kelas dan kelompok lain memberikan komentar atau tanggapan tentang tulisan yang telah dilaporkan. Kemudian setiap siswa diberi tes individu untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam membaca intensif untuk menemukan gagasan utama, yaitu dengan menyimpulkan isi teks bacaan dalam bentuk ringkasan. Melalui pembelajaran seperti ini diharapkan dapat memecahkan masalah rendahnya keterampilan siswa dalam membaca intensif untuk menemukan 45 gagasan utama dan diharapkan terjadi perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik.

2.3 Kerangka Berpikir

Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata. Keterampilan membaca sangat penting untuk dikuasai siswa, dengan kemampuan membaca yang baik siswa akan dapat mengetahui seluruh kejadian, peristiwa, maupun keadaaan yang terjadi di dunia ini dan dapat mengembangkan potensi dirinya. Salah satu kemampuan membaca yang harus dikuasai siswa sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kemampuan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca. Membaca intensif untuk menemukan gagasan utama merupakan suatu kegiatan membaca yang membutuhkan suatu pemahaman. Dengan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama tersebut, siswa diharapkan mampu menemukan informasi yang terdapat dalam teks bacaan secara tepat, dan mampu menyimpulkan isi teks bacaan dalam bentuk ringkasan. Pada kegiatan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama, masalah yang biasa ditemukan dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama adalah siswa cenderung tidak dapat menemukan informasi yang ada pada teks bacaan dengan tepat karena mereka hanya membaca secara sekilas. Selain itu, kemampuan siswa dalam memahami wacana tulis untuk menemukan

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24