Refleksi Siklus I Siklus I

115 merasa ada perbedaan dalam hasil diskusi dengan kelompok yang maju, sehingga perlu ditanyakan kepada temannya yang maju tersebut. Gambar 6 Aktivitas Siswa pada saat Mengerjakan Tes Membaca Intensif untuk Menemukan Gagasan Utama dengan Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan Teknik Repetisi Dari gambar 6 dapat diketahui kegiatan siswa pada saat mengerjakan tes membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi, terlihat siswa semangat dan antusias saat mengerjakan tes. Siswa benar-benar menerapkan metode dan teknik yang digunakan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui 1 kelebihan dan kekurangan metode dan teknik yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran siklus I; 2 tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran siklus I; 116 dan 3 tindakan-tindakan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Refleksi pada siklus I dilakukan untuk mengubah strategi pembelajaran pada siklus II. Pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siklus I dapat diketahui bahwa metode dan teknik yang digunakan guru cukup disukai siswa. Hal ini terlihat pada minat dan antusias siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus I membuktikan bahwa dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi yang diperoleh mengalami peningkatan dari prasiklus. Hasil tes keterampilan membaca intensif secara klasikal sudah menunjukkan ketegori cukup baik dari tiap aspeknya. Namun, keterampilan siswa dalam membaca intensif perlu diperbaiki. Hal itu terlihat ketika proses membaca intensif, siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam membaca, seperti mengangkat teks bacaan, vokalisasi, membaca dengan menggerakkan kepala, dan kurang konsentrasi terhadap teks bacaan. Kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca yang dilakukan siswa nantinya harus diperbaiki ke arah yang lebih baik pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam membaca, nantinya dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara membaca yang benar. Kriteria nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai, karena secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk membaca intensif dalam 117 menemukan gagasan utama yang dicapai baru sebesar 66,81. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi siklus II. Peneliti juga akan menambah waktu untuk latihan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi serta memberikan cara mudah untuk menemukan gagasan utama pada suatu teks bacaan, kemudian siswa berlatih menemukan gagasan utama dari teks bacaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto diperoleh hasil perubahan tingkah laku dalam pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama masih tergolong cukup dan belum mengalami perubahan yang berarti. Beberapa siswa tertarik dengan pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi, tetapi ada pula siswa yang masih belum tertarik dengan pembelajaran tersebut, karena berbagai alasan seperti tidak menyukai keterampilan membaca dan mengalami kesulitan, tetapi masih malu untuk bertanya. Keaktifan siswa dalam bertanya nantinya perlu ditingkatkan pada siklus II. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang masih sulit berkonsentrasi pada waktu pembelajaran dan suka mengganggu siswa yang lain. Untuk memperbaiki perilaku siswa agar lebih ke arah positif maka pada pengajaran membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan metode 118 Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi siklus II nantinya akan direncanakan pembelajaran yang lebih matang. Pemberian reward bagi siswa yang mendapat nilai bagus. Penciptaan suasana yang lebih kondusif, proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

4.1.3 Siklus II

Hasil tes siklus I menunjukkan keterampilan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Kalinyamatan Jepara masih dalam kategori cukup dan belum memenuhi nilai target maksimal yang telah diterapkan. Selain itu, perubahan tingkah laku siswa masih belum menunjukkan perubahan yang berarti. Untuk itu, diperlukan tindakan siklus II untuk mengatasi masalah yang muncul dalam siklus I tersebut. Pembelajaran pada siklus II ini masih menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi, tetapi telah dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada siklus I. Berikut hasil tes dan nontes siklus II.

4.1.3.1 Hasil Tes Siklus II

Hasil tes pada siklus II diperoleh dari pelaksanaan tes membaca intensif untuk menemukan gagasan utama dan tes menyimpulkan isi teks bacaan dalam bentuk ringkasan dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dan teknik Repetisi.

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24