Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

43 e. Bagaimana ketertarikan remaja putus sekolah dalam mengikuti pelatihan keterampilan menjahit? f. Bagaimana kondisi lingkungan belajar yang ada pada pelatihan keterampilan menjahit? 2. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta? a. Bagaimana cara menggairahkan remaja putus sekolah untuk belajar? b. Bagaimana cara memberikan harapan realistis kepada remaja putus sekolah? c. Bagimana cara memberikan insentif kepada remaja putus sekolah? d. Bagaimana cara mengarahkan perilaku remaja putus sekolah? 3. Apa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta? a. Apa saja faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta? b. Apa saja faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta? 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong 2009: 4 metodologi penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang tertentu dan perilaku yang dapat diamati. Ciri dari pendekatan penelitian kualitatif adalah bersifat deskriptif sehingga semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti, serta laporan penelitian berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran dalam penyajian laporan Moleong, 2009: 11. Moleong 2009: 6 menyatakan bahwa jenis penelitian tersebut merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan mengenai motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta. 45

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan pada tanggal 11 Januari 2016 sampai dengan 16 Maret 2016 di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja BPRSR Yogyakarta yang beralamat di Beran, Tridadi, Sleman. Proses wawancara pada informan dilakukan disela-sela waktu pelatihan keterampilan. Kegiatan penelitian dilakukan sebelum pelatihan keterampilan menjahit, pada saat pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit dan setelah pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit, untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah serta faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang dijadikan sebagai sumber data adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada peneliti sesuai dengan tujuan penelitian yang terdiri dari informan kunci dan informan pendukung. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yang dilakukan secara sengaja dan tidak dipersoalkan ukuran dan jumlahnya. Menurut Sugiyono 2013: 299, penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Informan dalam penelitian ini adalah remaja putus sekolah yang mengikuti pelatihan keterampilan menjahit dan dibina oleh BPRSR Yogyakarta atau disebut

Dokumen yang terkait

Efektifitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Remaja Putus Sekolah Di Upt.Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

8 156 133

Evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit untuk anak putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur

0 12 128

PEMBINAAN MORAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ”WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

4 61 337

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN MODISTE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH : Studi Deskriptif Pelatihan Keterampilan Modiste di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cimahi.

1 6 34

PENYELENGGARAAN PELATIHAN TATA RIAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PEMBERDAYAAN SOSIAL BINA REMAJA CIBABAT-CIMAHI.

1 2 36

Pengaruh Struktur Organisasi, Motivasi, Gaya Kepemimpinan dan Teknologi terhadap Kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta.

0 0 13

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168