53
Kebenaran data mengenai motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR dicek melalui hasil wawancara dari remaja putus sekolah
yang dibina BPRSR atau remaja binaan dibandingkan dengan hasil wawancara dengan instruktur keterampilan menjahit dan pegawai BPRSR. Selanjutnya hasil
wawancara tersebut di cross check lagi melalui cek hasil observasi yang telah dilakukan dan mengecek dokumen yang mendukung data tersebut.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta
Deskripsi lembaga ini digali dari dokumen Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja BPRSR Yogyakarta yang meliputi sejarah; visi, misi
tujuan, tugas pokok dan fungsi; struktur organisasi; sasaran; tahapan pelayanan; sarana dan prasarana; sumber dana; serta jaringan kerjasama, selengkapnya
diuraikan sebagai berikut:
1. Sejarah BPRSR Yogyakarta
Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja berdiri tahun 1976 dengan nama Pembinaan Karang Taruna PKT yang dikelola Dinas Sosial
Provinsi DIY. Dalam perkembangannya pengelolaan diambil alih oleh Departemen Sosial RI melalui kantor wilayah Departemen Sosial Provinsi
DIY. Selanjutnya beralih fungsi menjadi Panti Penyantunan Remaja Yogyakarta PPAY berdasarkan SK Menteri Sosial RI Nomor: 40 tahun
1980. Pada 1990 berdasarkan SK Menteri Sosial RI tahun 1990 menjadi Panti Bina Remaja Beran Yogyakarta yang sekaligus menjadi Panti Percontohan
dengan klasifikasi B eselon III. Tahun 1995 berdasarkan SK Menteri Sosial RI nomor 14 tahun 1995 menjadi Panti Sosial Bina Remaja Beran Yogyakarta.
Masa peralihan ke Pemerintah Daerah-Dinas Sosial bergabung dengan Dinas Kesehatan Provinsi DIY mulai dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi DIY. Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah nomor 7 jo SK Gubernur 160 tahun 2002 menjadi Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Provinsi DIY. Tahun 2004