Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

47 motivasi belajar keterampilan menjahit, upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit dan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan di mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan Cholid Narbuko H Abu Ahmadi, 2007: 83. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara semiterstruktur, yaitu bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat dan ide-idenya Sugiyono, 2013:320. Wawancara dilakukan secara langsung kepada subyek penelitian sehingga proses wawancara diharapkan benar-benar dapat menghasilkan data yang diinginkan. Wawancara dilakukan untuk mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan dari subyek penelitian tentang motivasi belajar keterampilan menjahit, upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit dan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang diperoleh melalui sumber-sumber data yang dianggap relevan, baik melalui majalah, buku, brosur, catatan harian, arsip-arsip dan lain-lain. Dokumentasi dimaksudkan 48 untuk melengkap data dari wawancara dan observasi. Data yang dibutuhkan oleh peneliti berupa profil lembaga, data instruktur, data pekerja sosial, data remaja, jadwal kegiatan, struktur organisasi, foto kegiatan pembelajaran serta catatan lain yang berhubungan dengan motivasi belajar keterampilan menjahit, upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit dan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta. Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data No Aspek Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Alat 1 Motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta 1. Remaja 2. Instruktur 3. Pegawai BPRSR 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi 1. Pedoman observasi 2. Pedoman wawancara 3. Pedoman dokumentasi 2 Upaya meningkatkan motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta 1. Remaja 2. Instruktur 3. Pegawai BPRSR 1. Observasi 2. Wawancara 1. Pedoman observasi 2. Pedoman wawancara 3 Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar keterampilan menjahit remaja putus sekolah di BPRSR Yogyakarta 1. Remaja 2. Instruktur 3. Pegawai BPRSR 1. Observasi 2. Wawancara 1. Pedoman observasi 2. Pedoman wawancara

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrumen dapat berlangsung dengan responden dan mampu memahami serta menilai berbagai bentuk dari interaksi di lapangan. Menurut

Dokumen yang terkait

Efektifitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Remaja Putus Sekolah Di Upt.Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

8 156 133

Evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit untuk anak putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur

0 12 128

PEMBINAAN MORAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ”WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

4 61 337

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN MODISTE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH : Studi Deskriptif Pelatihan Keterampilan Modiste di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cimahi.

1 6 34

PENYELENGGARAAN PELATIHAN TATA RIAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PEMBERDAYAAN SOSIAL BINA REMAJA CIBABAT-CIMAHI.

1 2 36

Pengaruh Struktur Organisasi, Motivasi, Gaya Kepemimpinan dan Teknologi terhadap Kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta.

0 0 13

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168