Sumber Dana Jaringan Kerjasama
71
biasanya mutungan
mbak, tidak berangkat dan jika malas memperbaiki kesalahannya biasanya minta ganti bahan” CW 1,
06022016.
Remaja binaan meminta kunci untuk melaksanakan tugas lembur seperti ada pesanan dan memperbaiki sesuatu. Remaja melakukan lembur
atas permintaan dari instruktur. Hal ini disampaikan oleh Bapak “BS” selaku Kepala Sie Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial, bahwa:
“Anak semangat menjahit di luar jam pelatihan. Anak menjahit sering meminta kunci untuk mengerjakan tugas lembur seperti ada
pesanan dan memperbaiki sesuatu atas permintaan dari instruktur” CW 6, 16022016.
Remaja binaan bertanya kepada instruktur dan teman yang lebih memahami ketika menemui permasalahan dalam pelatihan. Remaja yang
memiliki kemampuan rendah dalam memahami materi sering merasa jengkel
jika sulit memahami materi yang diberikan instruktur, sehingga keinginan belajarnya menurun. Hal ini disampaikan oleh “FS” selaku
remaja binaan keterampilan menjahit, bahwa: “Aku memperhatikan penjelasan instruktur, tapi kadang nangkepnya
lama yang lain sudah sampai Z aku masih A. Aku sering mbak tanya pada instruktur, tapi kalau gak mudeng-mudeng bikin jengkel” CW
5, 16022016.
Remaja sulit berkonsentrasi dalam belajar karena beban ganda yang ada di dalam dirinya akibat permasalahan di masa lalu. Hal ini
disampaikan oleh Ibu “TW” selaku instruktur keterampilan menjahit, bahwa:
“…Anak-anak yang mengalami permasalahan di masa lalunya susah berkonsentrasi dalam belajar karena beban pikiran yang ada di dalam
dirinya” CW 7, 17022016.
72
Pada tanggal 10 Februari semua remaja menghadiri pelatihan. Remaja binaan bersungguh-sungguh dalam memperhatikan penjelasan
instruktur karena instruktur menegur remaja yang tidak serius dalam belajar. Remaja membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan tugas
yang diberikan instruktur. Remaja mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan. Hal ini seperti yang dilakukan remaja pada saat pelatihan,
bahwa: “Semua remaja hadir pada tanggal 10 februari 2016. Remaja serius
memperhatikan pengarahan yang diberikan instruktur diawal pelatihan. Remaja membutuhkan waktu yang lama dalam
mengerjakan tugas yang diberikan instruktur. Ketika menemui permasalahan remaja mudah menyerah” CL 7, 10022016.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas didapatkan bahwa keinginan remaja binaan untuk berhasil berbeda-beda tergantung
sifat, minat, kemampuan dan permasalahan di masa lalu. Instruktur memotivasi remaja agar memiliki keinginan untuk berhasil. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat kehadiran remaja dalam mengikuti pelatihan sudah 75 karena BPRSR mewajibkan remaja binaan mengikuti
pelatihan dan instruktur selalu mencari informasi tentang remaja yang tidak hadir; remaja bersungguh-sungguh dalam memperhatikan penjelasan
instruktur; remaja menyelesaikan tugas dalam waktu yang relatif lama karena susah konsentrasi; serta remaja mudah menyerah ketika mengalami
kesulitan.