Manfaat praktis Manfaat Penelitian

12 dalam individu maupun dari luar individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia. Menurut Passer dalam Eva Latipah 2012: 69 belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai akibat dari adanya latihan. Pendapat tersebut didukung oleh Sugihartono 2012: 74 yang menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Hamzah B. Uno 2014: 22 memaparkan bahwa belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Belajar menurut Abdillah dalam Aunurrahman 2008: 35 adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Pendapat tersebut didukung oleh Heri Rahyubi 2012: 6 bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamannya. Sedangkan menurut Slameto 2003: 2-4 ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar digolongkan menjadi enam yaitu perubahan terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bukan bersifat sementara, bertujuan atau terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku. 13 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman sehingga terjadi perubahan perilaku yang terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bersifat permanen, bertujuan atau terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku akibat adanya latihan dan interaksi individu dengan lingkungan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar Nyayu Khodijah, 2014: 151. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan- kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai Sardiman, 2007: 75. Hakikat motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno 2014: 23 adalah dorongan internal dan eksternal pada warga belajar yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan suatu energi yang memberikan dorongan kepada individu baik dari dalam individu maupun dari luar individu untuk melakukan suatu tindakan belajar untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Motivasi belajar mengakibatkan perubahan perilaku yang yang terjadi secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bersifat permanen, bertujuan atau terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungan. 14

2. Teori tentang Motivasi

Teori motivasi menurut beberapa ahli sebagai berikut: a. Hierarki Kebutuhan Maslow Hierarki kebutuhan maslow dalam Hamzah B. Uno 2014: 41-42 didasarkan pada anggapan bahwa jika telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, maka akan bergeser pada tingkat yang lebih tinggi. Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan yaitu: 1 kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernapas dan sebagainya; 2 kebutuhan akan rasa aman yakni kebutuhan keselamatan sehingga merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik, kehilangan atau merasa terjamin; 3 kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial yakni didasari melalui hubungan-hubungan antar pribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial; 4 kebutuhan akan penghargaan yakni memiliki pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar; 5 kebutuhan aktualisasi diri yakni berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri untuk mencapai secara penuh potensinya. b. Teori Imbalan dengan Prestasi Motivasi menurut Herzberg dalam Kompri 2015: 15 yang dikenal dengan “Model Dua Faktor” dari motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau pemeliharaan. Menurut teori ini faktor motivasional

Dokumen yang terkait

Efektifitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Remaja Putus Sekolah Di Upt.Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

8 156 133

Evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit untuk anak putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur

0 12 128

PEMBINAAN MORAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ”WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

4 61 337

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN MODISTE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH : Studi Deskriptif Pelatihan Keterampilan Modiste di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cimahi.

1 6 34

PENYELENGGARAAN PELATIHAN TATA RIAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PEMBERDAYAAN SOSIAL BINA REMAJA CIBABAT-CIMAHI.

1 2 36

Pengaruh Struktur Organisasi, Motivasi, Gaya Kepemimpinan dan Teknologi terhadap Kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta.

0 0 13

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168