Keterampilan Menjahit KAJIAN TEORI

30 terorganisir, sistematis dalam waktu yang relatif singkat melalui kegiatan pelatihan. Tahap belajar keterampilan adalah tahap kognitif, tahap pengorganisasian dan tahap penyempurnaan.

C. Remaja Putus sekolah 1. Pengertian Remaja

Remaja adolescence adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial Agoes Dariyo, 2004: 13. Secara kronologis yang tergolong remaja berkisar antara usia 1213-21 tahun. Menurut Erikson Agoes Dariyo, 2004: 14 untuk menjadi dewasa, remaja akan melalui masa kritis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri search for self- identity . Menurut Santrock 2007: 20-21, masa remaja adalah transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai perubahan dramatis baik secara biologis, kognitif dan sosio-emosional. Perubahan secara biologis ditandai dengan pertambahan tinggi badan, perubahan hormonal dan kematangan seksual. Perubahan secara kognitif ditandai dengan meningkatnya berpikir abstrak, idealistik dan logis. Sedangkan perubahan secara sosio-emosional meliputi tuntutan untuk mencapai kemandirian, konflik dengan orang tua dan keinginan meluangkan waktu bersama teman-teman sebaya. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Sri Rumini dan Siti Sundari 2004: 53 menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami 31 perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. World Health Organizatio n WHO mendefinisikan remaja dalam Sarlito Wirawan Sarwono, 2006: 7 adalah suatu masa ketika: 1 Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan seksual. 2 Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. 3 Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Berdasarkan beberapa pengertian remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial.

2. Batas Usia Remaja

Terdapat batasan usia pada masa remaja yang difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa. Menurut santrock 2007: 21 masa remaja dibagi menjadi dua yaitu periode awal dan periode akhir. Periode awal berlangsung di masa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir, sedangkan periode akhir terjadi pada pertengahan dasawarsa yang kedua dari kehidupan. Menurut Kartini Kartono 2006: 36 batas usia remaja dibagi tiga yaitu: 1 Remaja Awal 12-15 Tahun 32 Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif, sehingga minat pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun belum bisa meninggalkan pola kekanak- kanakannya. Selain itu pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu- ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa. 2 Remaja Pertengahan 15-18 Tahun Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal ini rentan akan timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirnya. 3 Remaja Akhir 18-21 Tahun Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya. 33 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa remaja terdiri dari remaja awal 12-15 Tahun pada tahap ini remaja remaja merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa, remaja pertengahan 15-18 Tahun pada tahap ini remaja menemukan kemantapan pada diri sendiri atau jati diri dan remaja akhir 18-21 Tahun pada tahap ini remaja sudah mantap dan stabil sehingga mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut adanya perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku remaja terhadap perubahan-perubahan yang alami. Perubahan tersebut mencakup perubahan fisik, perubahan sosial, perubahan emosi, perubahan minat, perubahan moral dan perubahan kepribadian. Havighurst Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2006: 165 menyebutkan adanya beberapa tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja yaitu: a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita dengan jalan mempelajari peran anak perempuan sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai pria, menjadi dewasa diantara orang dewasa dan belajar memimpin tanpa menekan orang lain b. Mencapai peran sosial pria dan wanita dengan tugas mempelajari peran sosial sesuai dengan jenis kelaminnya sebagai pria dan wanita c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif dengan tugas menjadi bangga atau sekurang-kurangnya toleran dengan kondisi

Dokumen yang terkait

Efektifitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Anak Remaja Putus Sekolah Di Upt.Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa

8 156 133

Evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit untuk anak putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur

0 12 128

PEMBINAAN MORAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ”WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

4 61 337

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN MODISTE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH : Studi Deskriptif Pelatihan Keterampilan Modiste di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cimahi.

1 6 34

PENYELENGGARAAN PELATIHAN TATA RIAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMANGKASAN RAMBUT BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI PEMBERDAYAAN SOSIAL BINA REMAJA CIBABAT-CIMAHI.

1 2 36

Pengaruh Struktur Organisasi, Motivasi, Gaya Kepemimpinan dan Teknologi terhadap Kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta.

0 0 13

PEMBERDAYAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS DALAM UPAYA MENDORONG KEMANDIRIAN REMAJA BINAAN DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA.

2 26 202

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL REMAJA PUTUS SEKOLAH (STUDI KASUS DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA YOGYAKARTA).

3 25 263

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBINAAN REMAJA DI BALAI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL REMAJA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

5 55 175

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168