15
emosi, dan perkembangan sosial, dimana perkembangan-perkembangan tersebut berdampak pada masa perkembangan selanjutnya. Jika
perkembangan dimasa kanak-kanak akhir itu gagal, maka dapat juga dalam masa perkembangan berikutnya mengalami kegagalan.
2. Implikasi pada Dunia Pendidikan
Rita dkk 2008: 117 berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak akhir umumnya egosentrisme mulai berkurang. Anak mulai
memperhatikan dan menerima pandangan orang lain serta bersikap sosial. Pengalaman langsung sangat membantu anak dalam berfikir. Oleh
karenanya Peaget dalam Rita dkk, 2008: 118 menamakan tahapan ini sebagai tahapan operasional konkret.
Menurut Marsh dalam Rita dkk, 2008: 118 strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah:
a. Menggunakan bahan-bahan yang konkret, misalnya barangbenda yang
konkret yang dapat dipahami anak. b.
Gunakan alat visual, misalnya OHP, dan transparan. Jadi untuk menarik anak dalam pembelajaran sehingga anak tidak jenuh dalam
pembelajaran. c.
Gunakan contoh-contoh yang sudah akrab dengan anak dari hal yang bersifat sederhana ke yang bersifat komplek. Jadi agar mudah
dipahami dan dimengerti anak dalam hal pembelajaran maka digunakan sebuah metode pembelajaran seperti cerita yang anak
senang mendengarkan sebuah cerita.
16
d. Menjamin penyajian yang singkat dan terorganisasi dengan baik,
misalnya menggunakan angka kecil dari butir-butir kunci. Jadi dalam hal ini digunakan inti dan pokok bahasan dalam pembelajaran.
e. Berilah latihan nyata dalam menganalisis masalah atau kegiatan,
misalnya menggunakan teka-teki, dan curah pendapat. Dalam hal ini seperti mendengarkan cerita dan bercerita termasuk dalam latihan
nyata dan menganalisis masalah atau kegiatan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi guru dalam
pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir guru dapat menggunakan bahan-bahan yang konkret, alat visual, contoh-contoh yang sudah akrab
dengan anak dari hal yang bersifat sederhana ke yang bersifat komplek, menjamin penyajian yang singkat dan terorganisasi dengan baik, dan beri
latihan nyata dalam menganalisis masalah atau kegiatan, misalnya menggunakan teka-teki, dan curah pendapat.
B. Kajian tentang Metode Cerita
1. Pengertian Metode Cerita
Menurut Imanuel 2009: 4, cerita adalah kehidupan yang tersusun dari kisah yang berasal dari situasi nyata. Kita tidak mungkin bisa berbagi
cerita jika kita tidak mempunyai kisah. Kita tidak mungkin bertukar cerita jika kita tidak memiliki sesuatu untuk diceritakan. Kita tidak mungkin
memiliki cerita jika kita tidak berusaha menciptakan. Menciptakan cerita berarti menciptakan sebuah karya. Karena tanpa karya, tidak ada cerita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa cerita adalah kisah yang berasal dari situasi