34
kemampuannya untuk menghadapi persoalan, menganggap dirinya berharga sebagai menusia dan sederajat dengan orang lain, tidak
menganggap dirinya aneh atau abnormal, tidak ada harapan ditolak orang lain, tidak malu atau tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri, dan
berani memikul tangggung jawab terhadap perilakunya.
3. Peran Penerimaan Diri
Hurlock dalam Aryani, 2010: 4, berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menyesuaikan diri dengan baik bila ia tidak
menyukai dirinya. Makin ia menyukai dirinya, makin ia menerima dirinya. Makin baik penerimaan dirinya, makin baik pula penyesuaian
dirinya. Lebih penting lagi, penyesuaian diri yang baik berperan dalam
memberikan kegembiraan pada orang yang bersangkutan. Orang yang menerima dirinya akan merasa bahwa ia diinginkan, disukai, dibutuhkan,
dan secara fundamental merasa berharga. Selama penyesuaian diri seseorang tergantung dari penerimaan dirinya, orang yang menerima
dirinya akan memperoleh kegembiraan yang jauh lebih banyak daripada orang yang menolak dirinya Hurlock dalam Aryani, 2010: 4
Penerimaan diri berkaitan pula dengan penerimaan sosial. Orang yang menerima dirinya cenderung mempunyai orientasi diri ke luar. Ia
akan lebih memperhatikan dan toleran terhadap orang lain. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasrat untuk menolong orang lain. Karena orang yang
menerima dirinya damai dengan dirinya sendiri, maka ia pun damai
35
dengan orang lain Hurlock dalam Aryani, 2010: 4. Sikap menerima orang lain juga dipengaruhi sikap menerima diri yang timbul dari
penyesuaian pribadi maupun penyesuaian sosial yang baik Hurlock, 1999: 19. Sependapat Colhoun dan Accocella 1995: 72, bahwa orang yang
menerima dirinya akan menerima orang lain pula. Hasilnya, ia akan lebih mendapatkan penerimaan sosial dari lingkungannya.
Penerimaan diri berperan pula dalam membentuk konsep diri yang positif. Makin dekat jarak antara konsep diri ideal dengan konsep diri
nyata, makin positif konsep diri seseorang. Hal yang mendekatkan kedua konsep diri tersebut adalah penerimaan diri Hurlock dalam Aryani, 2010:
4. Pendapat tersebut diperkuat oleh Colhoun dan Accocella 1995: 72, yang menegaskan bahwa penerimaan diri adalah dasar dari konsep diri
yang positif. Berarti seseorang yang mempunyai konsep diri yang positif pasti telah menerima dirinya.
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menyesuaikan diri dengan baik bila ia tidak menyukai dirinya.
Penyesuaian diri yang baik berperan dalam memberikan kegembiraan pada orang yang bersangkutan dan orang yang menerima dirinya akan merasa
bahwa ia diinginkan, disukai, dibutuhkan, dan secara fundamental merasa berharga daripada orang yang menolak dirinya. Penerimaan diri berkaitan
pula dengan penerimaan sosial, karena orang yang menerima dirinya cenderung mempunyai orientasi diri ke luar sehingga lebih memperhatikan
dan toleran terhadap orang lain. Penerimaan diri berperan pula dalam