Memilih dan Mempersiapkan Tempat Bercerita dengan Alat Peraga

26 Ekspresi sedih ditunjukkan antara lain oleh raut muka yang menciut, alis menurun, mulut mendekat kehidung, mata redup tidak bercahaya. 2 Ekspresi Gembira Ekspresi gembira ditunjukkan oleh suara agak meninggi berirama, penuh hentakan, wajah berseri dan mata bersinar, hidung sedikit mengembang, dan ujung mulut cenderung tertarik ke atas. 3 Ekspresi Marah Ekspresi marah diwujudkan antara lain melalui suara yang keras, bernada tinggi, mengandung stakato, ketegangan pada alis dan penajaman pandangan mata, pengerasan mulut, dan gerakan hidung mengembang.

e. Menghidupkan Suasana Cerita

Suasana cerita dalam pengertian ini diartikan sebagai keadaan yang menyertai proses terjadinya penceritaan oleh guru kepada siswa. Situasi rill yang berhasil diobservasi antara lain, gaduh, sunyi, antusias, dan penuh kegembiraan. Situasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat bercerita guru. Adapun berbagai macam teknik untuk menghidupkan suasana cerita antara lain: 1 Mengoptimalkan dialog tokoh-tokoh cerita, 2 Mengoptimalkan klimaks cerita, 3 Membangkitkan humor di sela-sela bercerita, 27 4 Melibatkan anak dalam cerita melalui pertanyaan dan teguran, 5 Melakukan improvisasi dan interpolasi atau penyisipan unsur- unsur lingual seperti kata-kata atau kalimat, 6 Memanfaatkan alat bantu yang tersedia secara optimal, 7 Berolah suara, mimik, dan pantomimik sehingga membangkitkan minat dan semangat anak untuk terus menyimak. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa dalam metode cerita agar lebih menarik diperlukan teknik penyajian cerita diantaranya yaitu dengan memilih dan mempersiapkan tempat, bercerita dengan alat peraga, bercerita tanpa alat peraga, mengekspresikan karakter tokoh, dan menghidupkan suasana cerita.

5. Manfaat Cerita pada Anak

Menurut Tadkiroatun 2008: 32, Metode cerita sangat bermanfaat karena cerita membekali anak-anak dengan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup mereka selanjutnya, dengan kata lain cerita menyajikan imitation of life atau konsepsi mimesis yang membuat anak-anak lebih memahami hidup dan permasalahannya. Bukti lain menunjukkan, selama berpuluh tahun, para psikolog telah mengemukakan pengaruh positif dari membacakan cerita dan bercerita kepada anak-anak. Ini merupakan cara yang sangat baik untuk mengajari anak berpikir realistik. Cerita juga menjadi menarik karena menyerupai hidup yang sebenarnya, tetapi juga tidak sama dengan kehidupannya itu sendiri Sudjiman, 1992: 30. Manfaat yang lain adalah metode cerita juga dapat menunjukkan