Mengekspresikan Karakter Tokoh Teknik Penyajian Cerita

28 bagaimana orang secara realistis memecahkan masalah-masalahnya Shapiro, 1998: 92-93. Novi 2007, 27-28 juga berpendapat bahwa, metode cerita bermanfaat bagi anak karena: a. Dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik. Dengan kata lain, anak didik akan senatiasa merenungkan makna dan mengikuti berbagai situasi kisah, sehingga anak didik terpengaruh oleh tokoh dan topik kisah tersebut. b. Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang terjadi pada akhir cerita. c. Cerita selalu memikat, atau mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan merenungkan maknanya. d. Dapat mempengaruhi emosi, seperti takut, perasaan diawasi, rela, senang, sungkan, atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita. Dari manfaat metode cerita yang dipaparkan para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa cerita membekali anak-anak dengan sesuatu yang bermanfaat bagi hidup mereka selanjutnya, yang membuat anak-anak lebih memahami hidup dan permasalahan sebenarnya dengan menunjukkan bagaimana anak secara realistis memecahkan masalah- masalah yang dihadapinya. Karena metode cerita dapat mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak, mengarahkan semua emosi, mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan merenungkan maknanya, dan dapat 29 mempengaruhi emosi, seperti takut, perasaan diawasi, rela, senang, sungkan, atau benci sehingga bergelora dalam lipatan cerita.

6. Kelemahan Cerita dan Bercerita

Menurut Tadkiroatun 2008: 161-170, kelemahan atau masalah seputar cerita dan bercerita yang berhasil diidentifikasi, yaitu: a Cerita Tuna Makna Cerita tuna makna adalah cerita, namun ia tidak menyuguhkan suatu deskripsi nilai-nilai budaya, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai kehidupan yang dapat diidentifikasi, diinterpretasi, dihayati, dan dimiliki oleh siswa. Cerita tuna makna tidak berusaha mentranmisikan budi pekerti luhur, seperti tolong menolong, toleransi, hormat- menghormati, patuh pada orang tua, rendah hati, disiplin diri, dan mengembangkan kepekaan nurani. b Interpolasi dan Korupsi Berlebihan Interpolasi yang menyangkut fakta cerita, seperti peristiwa yang ditambah-tambah, munculnya nama-nama baru yang disengaja, dan dialog-dialog yang tidak gayut membuat cerita sejarah kehilangan kesejarahannya. Selain interpolasi, korupsi yang berlebihan pun merupakan masalah. Banyaknya unsur-unsur cerita yang hilang dapat mengakibatkan sebuah cerita menjadi tidak jelas dan membingungkan. c Improvisasi Lepas Konteks