Deskripsi Langkah sebelum Pelaksanaan Tindakan

80 Tindakan I dilakukan pada hari Senin, 3 Desember 2012. Tindakan dimulai pada pukul 15.30 WIB. Tindakan dilaksanakan di Aula Panti Asuhan Darul Yatama. Penelitian bersama tim peneliti menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, mengkoordinasi anak asuh dan mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan. Pada pertemuan pertama ini terdapat tindakan yang akan diberikan yaitu bercerita dan mendengarkan cerita teman tentang pengalaman penderitaan yang pernah dialami. Tindakan ini terdiri dari beberapa bagian atau kegiatan, yaitu: 1 Kegiatan Awal Kegiatan awal pada tindakan I dibuka oleh pengasuh dengan mengucapkan bacaan “Bismillaahir rahmaanir rahiim” dan salam “Assalamu’alaikum Wr. Wb.”. Selanjutnya pengasuh mengabsen anak asuh untuk disesuaikan pada data absensi. Setelah anak asuh lengkap sesuai dengan absensi, pengasuh pun memberi gambaran meteri layanan kepada anak asuh tentang metode cerita pada tindakan I ini, yaitu anak asuh menceritakan pengalaman yang menurut anak asuh sebagai penderitaan hidup yang sekarang masih dialami dan dirasakan, yang intinya anak asuh mencurahkan isi hatinya. Pengasuh juga memberikan gambaran jika ada yang bercerita, teman-temannya yang lain mendengarkan dan memberi masukan serta tanggapan setelah cerita dianggap selesai. 81 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti pada tindakan I yaitu bercerita dan mendengarkan cerita teman tentang pengalaman penderitaan yang pernah dialami. Kegiatan ini diawali oleh pengasuh dengan bertanya kepada anak asuh tentang siapa yang mau mengawali cerita, SZ pun mengangkat tangannya dan ingin bercerita. Dengan senang hati pengasuh mempersilahkan anak asuh yang berinisial SZ tersebut untuk bercerita pengalamannya. SZ pertama mengucapkan bacaan “Bismillaahir rahmaanir rahiim” dan salam “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” serta dilanjutkan dengan memperkenalkan dirinya. SZ bercerita tentang pengalaman SZ bisa tinggal di Panti Asuhan Darul Yatama. Adapun cerita SZ sebagai berikut. “Nama saya SZ, saya berasal dari Sumatera tepatnya di Riau. Saya tinggal di panti asuhan ini karena bibik saya yang menaruh saya disini. Sebelumnya saya tinggal di panti asuhan Riau. Disana saya keluar karena hukumannya yang sangat berat. Setiap melakukan kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja hukumannya adalah dicambuk. Saya sering melakukan kesalahan yang tidak sengaja, hampir setiap hari, jadi setiap hari saya dicambuk. Saya tidak betah tinggal disana, setiap malam saya menangis tetapi tidak ada yang memperdulikan saya. Teman-teman disana malah sering mengejek saya dan jahil. Saya dikatakan cengeng, hitam, gendut dan bodoh karena sering tidak naik kelas. Saya semakin tidak betah tinggal disana. Serasa saya ingin pergi dari sana tapi bingung mau tinggal dimana. Kedua orang tua saya meninggal saat saya masih bayi, saya diasuh oleh paman saya, entah kenapa saya dititipkan di panti asuahan itu. Orang-orang bilang orang tua saya dulu miskin dan tidak punya apa-apa. Saya merasa sedih, saya merasa ingin pergi dari situ, saya ingin ketemu ayah