132
tugas pendidikan tersebut diperlukan pengaturan-pengaturan tertentu yang disebut juga dengan kebijakan sekolah. Sehingga tujuan pendidikan
yang diharapkan oleh stakeholder lembaga pendidikan itu dapat tercapai. Berdasarkan terori di atas kiranya tepat apabila SD Taman Muda Ibu
Pawiyatan Tamansiswa menerapkan kebijakan dalam penerapan pendidikan berbasis budaya dalam keseharian supaya siswa sekolah dasar
lebih mengenal budaya daerah dan menumbuhkan rasa nasionalisme bagi para generasi muda.
b. Penerapan Pendidikan Berbasis Budaya di SD Taman Muda Ibu
Pawiyatan Tamansiswa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan pendidikan berbasis budaya di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan
Tamansiswa diterapkan pada keseharian siswa di sekolah yang meliputi menyanyikan lagu tembang jawa sebelum memulai pelajaran. Selain itu,
pada kegiatan ekstrakurikuler diantaranya ekstrakurikuler tari, gamelan, karawitan, membatik, dolanan anak, bahasa Jawa dan nembang.
Kebudayaan sebagai
fungsi kehidupan
manusia dalam
hubungannya dengan manusia lain, alam sekitar dan dengan Tuhan untuk kedamaian batin serta kehidupannya yang abadi, pada hakikatnya selalu
berubah sesuai dengan perubahan masyarakat dan perkembangan zaman. Budaya dalam pengertian ini meliputi dimensi sistem berpikir, sistem
ekspresif seperti gaya bentuk seni, serta sistem orientasi nilai. Kebudayaan dan adat istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan
manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda
133
kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu sehingga dapat mempengaruhi pola berpikir
dan berbuatnya. Dengan kata lain di mana manusia hidup bermasyarakat, pasti akan timbul kebudayaan.
c. Dasar Landasan Penerapan Budaya Jawa Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dasar landasan penerapan budaya Jawa melalui kegiatan ekstrakurikuler di SD Taman
Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa adalah berlandasakan pada pendidikan berbasis seni dan budaya. Kegiatan ini dilakukan mengingat sebagai
program baru kegiatan ini juga digunakan untuk meneruskan dan mengembangkan kegiatan yang ada. Sebagai contoh, sebelumnya sekolah
terdapat kegiatan tembang dan tari tradisional serta pelajaran membatik. Kegiatan tersebut pada awalnya hanya mendapatkan diklat dan
pembagian alat-alat batik dari program dinas. Selanjutnya pelajaran membatik tersebut dikembangkan oleh sekolah menjadi muatan lokal.
Disamping itu kegiatan ini dilakukan karena semakin minimnya generasi muda yang mau belajar dan mengenal budaya Jawa, sehingga terdapat
kekhawatiran dari para pendidik apabila tidak dikenalkan sedari dini dikhawatirkan tidak ada yang akan mencintai dan melestarikan budaya
daerahnya.
134
d. Tujuan dan Fungsi Dari Penerapan Budaya Jawa Melalui Kegiatan