112
proposal ke dinas. Kalau yang di ruang karawitan itu miliknya yayasan, tapi kalau yang SMP milik sendiri
”. Hal senada juga diungkapka
n oleh siswa dengan inisial “AJ” yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler drumband dan karawitan. Siswa
tersebut mengungkapkan bahwa: “Sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah meliputi alat
musik dan pendopo sebagai ruang latihan ”.
Hal senada juga disampaikan oleh siswa dengan inisial “AK”,
siswa dengan inisial “AK” menilai: “Sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah meliputi
gamelan, alat musik, dan tempat latihan atau pendopo”. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa sarana
dan prasarana yang disediakan oleh sekolah masih terbatas. Bentuk sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah diantaranya adalah
pendopo, gamelan, dan alat musik lainnya yang dipergunakan siswa pada saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.
3. Unsur Budaya Jawa yang Diaplikasikan Pada Kegiatan
Ekstrakurikuler
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang berinisial “E”,
menyatakan bahwa: “Kalau di sekolah kita, lebih di utamakan nilai sopan santun nya
atau bisa juga nilai budi pekerti nya. Nilai lain dalam pendidikan budaya di sekolah kita ini menggunakan tembang antara lain
macapat dan lewat panembromo juga. Kan dalam tembang itu, arti kalimatnya juga mengajarkan tentang sopan santun dengan
orang tua, dengan alam bumi, dengan hewan juga harusnya bertindak seperti apa. Jangan bertindak sesuka hati terhadap
tumbuhan hewan.
113
Hal senada diungkapkan oleh guru dengan inisial “FHS” dalam wawancaranya beliau menyatakan bahwa:
“Unsur budaya lebih pada unggah- ungguh jadi bagaimana cara bersosialisasi sesuai dengan budaya Jawa, kemudian bahasa Jawa,
seni budaya Jawa dan hal- hal yang mengarah pada pembentukan budi pekerti. Menanamkan nilai - nilai budaya Jawa kadang kami
juga menggunakan tokoh wayang seperti pandawa dan punakawan
agar mudah
diterima oleh
siswa. Bentuk
penanamannya lebih pada praktik langsung mengarahkan siswa untuk memahami budi pekerti yang baik. Seperti membiasakan
siswa kalau di pagi hari datang terus salaman dengan guru pulang juga salaman setelah beres-
beres kelas”. Sementara guru dengan inisial “AP” dalam wawancaranya
menyatakan bahwa: “Terdapat unsur disiplin itu pada pelajaran karawitan, misalnya
kalau lewat gamelan itu tidak boleh dilompati, kita harus berlaku sopan, kemudian juga diajarkan cara duduk itu tata cara nya
seperti apa harus duduk timpuh tidak boleh duduk sesuka hati
”. Hal senada diungkapkan oleh kepala sekolah dengan inisial “A”
dalam wawancaranya beliau menyatakan bahwa: “Unsur budaya tersebut lebih mengarah ke sikap sopan santun,
menghargai menghormati, disiplin”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa unsur budaya yang dapat diaplikasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler
adalah sikap sopan santun dengan orang tua, dengan alam bumi, dengan tumbuhan dan hewan juga tidak boleh bertindak sesuka hati. Selain itu,
terdapat unsur sikap disiplin yang dapat diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
114
4. Sikap Keteladanan Yang Terkandung Dalam Penanaman Nilai-Nilai