Upaya Sekolah dalam Mengembangkan Pendidikan Berbasis Metode Atau Cara Tertentu Dalam Mendukung Penerapan Budaya

109 Tamansiswa dipisah, antara pelajaran bahasa Jawa yang masuk dalam pembelajaran dan pelajaran tembang masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dilakukan oleh pihak sekolah supaya siswa lebih mendetail mengenal budaya Jawa dan tembang Jawa.

f. Upaya Sekolah dalam Mengembangkan Pendidikan Berbasis

Budaya Hasil wawancara dengan guru among dengan inisial “E” yang menyatakan bahwa: “Upaya sekolah dalam mengembangkan pendidikan berbasis budaya dengan cara setiap pagi menyanyikan lagu nasional sama lagu daerah. Selain itu, pemahaman lainnya melalui budaya sopan santun. Contohnya dengan orangtua, kan ada pendamping sini yang sudah sepuh. Kadang anak-anak itu kalau berbicara pakai bahasa ngoko, kami ingat kan untuk menggunakan bahasa kromo. Lebih baik memakai bahasa yang agak halus, kalau tidak bisa lebih baik memakai bahasa Indonesia. Bahasa ngoko lebih baik digunakan dengan teman sebaya nya saja ”. Hal senada diungkapkan oleh wakil kepala sekolah dengan inisial “M”, beliau menyatakan bahwa: “Upaya sekolah dalam mengembangkan pendidikan berbasis budaya melalui budaya sopan santun yang ditunjukkan dari adab berbicara dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa krama”. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa upaya sekolah dalam mengembangkan pendidikan berbasis budaya selain melalui pembelajaran bahasa Jawa dan kegiatan ekstrakurikuler adalah dengan cara setiap pagi menyanyikan lagu nasional sama lagu daerah. Selain itu, pemahaman lainnya melalui budaya sopan santun yang ditunjukkan dari adab berbicara dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa krama. 110

g. Metode Atau Cara Tertentu Dalam Mendukung Penerapan Budaya

Jawa Hasil wawancara dengan guru among dengan inisial “CM” diketahui bahwa: “Cara yang dilakukan untuk mendukung penerapan budaya Jawa yaitu saya adakan raktik menyanyi langsung itu biasa kegiatannya, terus tanya jawab tentang materi tembang yang telah disampaikan biar anak merasakan langsung budaya jawa dengan melakukannya”. Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu kepala sekolah dengan inisial “A”, beliau menuturkan bahwa: “Dalam mendukung penerapan budaya Jawa metode atau cara yang dilakukan oleh sekolah adalah saya menganjurkan menggunakan bahasa Jawa yang benar antar sesama guru, membiasakan anak - anak dengar bahasa Jawa mencontoh dari guru - gurunya yang menggunakan bahasa Jawa. Pemerintah dan yayasan sangat berperan dalam kegiatan kegiatan di sekolah ini seperti memberikan ijin tempat, gamelan, dan fasilitas lain kalau tidak ada yayasan ya tidak bisa jalan sediri namanya juga sekolah swasta. Komite itu mendukung sekali setiap kita mau pentas, mau lomba, mau kemanapun itu orang tua kita ikutkan dalam musyawarah biasanya jga langsung dapat bantuan dalam hal dana untuk pelaksanaan program - program di sekolah”. Guru dengan inisial “E”, menyatakan hal yang serupa dalam wawancara berikut yaitu: “Budaya jawa itu malah lebih mudah dikreasikan, contohnya kalau di saya yang ekstra bahasa Jawa itu tidak full pelajaran mencatat materi bahasa Jawa tapi main tebak- tebakkan dari pepak basa Jawa kemudian praktik bernyanyi atau nembang bisa juga diselingi dialog basa Jawa karena materi bahasa Jawa kan banyak, budaya Jawa juga materinya banyak dan beragam menurut saya bisa kadang kami mengkaitkan dengan pewayangan juga, kemudian kami juga mengembangkan seperti batik saya biasanya menggunakan tema agar anak bisa mengembangkan sendiri, tapi ya ming opo anane kalau saya sendiri berbeda dengan 111 yang memang guru tembang sama tari yang lebih bisa meng embangkan karena memang ahlinya”. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa sekolah lebih mengutamakan nilai sopan santun dan nilai budi pekerti. Maka dari itu dalam mendukung penerapan budaya Jawa metode atau cara yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan penggunaan bahasa Jawa yang benar supaya anak didik membiasakan berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa yang benar antar sesama atau dengan guru. Juga melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari di kelas. Hal ini dilakukan supaya terjadi pembiasaan seluruh masyarakat sekolah terhadap program yang diadakan oleh sekolah terkait dengan pendidikan berbasis budaya Jawa.

h. Sarana dan Prasarana Yang Digunakan Untuk Menunjang Kegiatan