53 d.  Menumbuhkan  sikap  para  pelaksana  untuk  mematuhi  peraturan  yang
mengatur  hubungan  kerja  antar  unit  organisasi  dan  antar  organisasi  dalam suatu sistem baik pemerintahan maupun perusahaan.
Tujuan  hubungan  kerja  di  dalam  organisasi  menurut  LAN  2008:  30  yaitu menciptakan  kemudahan  serta  kelancaran  pelaksanaan  tugas  pekerjaan  setiap
orang dan setiap unit karena adanya kesadaran bahwa setiap orang atau unit lain serta timbulnya semangat saling membantu.
Berdasarkan  pendapat  tersebut,  alasan  perlunya  hubungan  kerja  antara  guru dengan kepala sekolah dan guru dengan guru lain yaitu karena baik guru maupun
kepala sekolah tidak bisa lepas dari kerjasama di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
4. Prinsip Hubungan Kerja
Menurut  LAN  2008:  30-32  hubungan  kerja  dapat  berhasil  apabila memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Spesialisasi  tugas  dan  kerja  yang  jelas  dari  setiap  orang  dan  unit  sebagai
bagian dari dari tugas dan kerja organisasi. b.  Pengenalan  spesialisasi  tugas  oleh  setiap  pihak  dalam  organisasi  sehingga
masing-masing  akan  mengetahui  dengan  siapa  dirinya  harus  melakukan hubungan untuk membantu atau minta dibantu.
c. Saling pengertian antar unit kerja sebagai adanya saling bantu.
d.  Semangat kerjasama antar unit untuk mendorong kegiatan saling bantu. e.
Disiplin  terhadap  peraturan  termasuk  prosedur  kerja  sebagai  arah  untuk melakukan interaksi dalam saling bantu.
Masih  menurut  LAN,  untuk  mempermudah  di  dalam  mengingat  prinsip hubungan kerja  dibuat sebagai berikut:
H
indarkan sifat egoisme agar kondusif dalam melakukan hubungan.
U
raian pekerjaan harus jelas secara tertulis sebagai pedoman hubungan.
B
angkitkan semangat kerjasama antar orang dan antar unit kerja
U
kuran tingkat kinerja individu maupun kelompok harus ditetapkan.
54
N
orma-norma kerja harus dipatuhi semua pihak.
G
unakan semua sumber sesuai standar pemanfaatannya agar efisien.
A
ntisipasi semua hambatan yang mungkin timbul dalam hubungan.
N
on kompromis dengan masalah yang menghambat hubungan kerja. Selain prinsip-prinsip hubungan kerja secara umum, prinsip hubungan kerja di
dalam  organisasi  juga  diperhatikan  agar  tercipta  hubungan  kerja  yang  harmonis. Menurut Siagian 2001: 348 di dalam hubungan organisasi yang didasarkan atas
semangat  kerja  sama  tidak  terbatas  hanya  pada  pemberian  kesempatan  kepada karyawan  untuk  memberikan  saran-saran  tentang  cara-cara  kerja  yang  lebih
efisien,  efektif,  dan  produktif.    Hubungan  tersebut  mencakup  semua  segi kehidupan  organisasional  yang  didasarkan  atas  berbagai  prinsip  seperti  saling
menghargai, saling menghormati, saling mendukung, berusaha menempatkan diri pada posisi pihak lain, dan melakukan tindakan yang saling menguntungkan.
5. Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan Kerja
Komunikasi ke semua arah dan timbal balik diperlukan dalam hubungan kerja baik hubungan antara atasan bawahan, antara atasan dan antara bawahan, internal
maupun  eksternal.  Menurut  Manulang  Matalia,  2012:  187  komunikasi merupakan  hal  penting  di  dalam  hubungan  kerja  karena  komunikasi  dalam
hubungan  kerja  sebagai  rantai  koordinasi  antara  pegawai  dengan  fungsi organisasi. Lebih lanjut Gorda Matalia, 2012: 187 menjelaskan bahwa hubungan
kerja  yang  menyenangkan  yang  baik  akan  mampu  memperbaiki  semangat  dan kesungguhan kerja pegawai yang akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai.
Komunikasi  merupakan  suatu  proses  interaksi  sosial.  Menurut  LAN  2008: 37,  “komunikasi  adalah  proses  penyampaian  informasi  atau  pesan-pesan
55 message dari satu pihak kepada pihak lain melalui media tertentu, atau tegasnya
secara  sederhana  komunikasi  dapat  diartikan  sebagai  proses  transfer  informasi beserta pemahamannya dari
satu pihak kepada pihak lain.” Siagian  2001:  307-309  mengemukakan  bahwa  terdapat  empat  arus
komunikasi  dalam  suatu  organisasi  yang  dapat  dijelaskan  secara  ringkas  sebagai berikut:
a. Komunikasi  vertikal  kebawah.  Komunikasi  demikian  merupakan  wahana
bagi  manajemen  untuk  menyampaikan  berbagai  hal  kepada  para bawahannya,  seperti  perintah,  instruksi,  kebijaksanaan  baru,  pengarahan,
pedoman kerja, nasihat dan teguran. b.  Komunikasi  vertikal  keatas.  Komunikasi  ini  digunakan  oleh  para  karyawan
untuk  menyampaikan  berbagai  hal  seperti  laporan  hasil  pekerjaan,  masalah yang  dihadapi  baik  yang  bersifat  kedinasan  maupun  yang  bersifat  pribadi,
saran-saran  yang  menyangkut  pelaksanaan  tugas  masing-masing  dan  juga organisasi    yang  dikelola  dengan  gaya  yang  demokratik,  kritik  membangun
demi kepentingan organisasi. c.
Komunikasi  horizontal.  Komunikasi  horizontal  berlangsung  antara  orang- orang  yang  berada  pada  tingkat  yang  sama  dalam  hirarki  organisasi  tetapi
melaksanakan tugas-tugas berbeda-beda. d.  Komunikasi  diagonal.  Komunikasi  ini  berlangsung  antara  dua  satuan  kerja
yang  berada  pada  jenjang  hirearki  organisasi  yang  berbeda,  tetapi menyelenggarakan yang sejenis.
56 Berdasarkan  berbagai  teori  di  atas,  hubungan  kerja  guru  dibatasi  pada
hubungan  organisasional.    Hubungan  kerja  guru  diukur  melalui  indikator:  1 hubungan dengan atasan: komunikasi, kerjasama, keakraban, saling menghormati;
2 hubungan dengan rekan kerja guru lain: sikap bersahabat, sikap mendukung.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian  Muhammad  Ali  Rifaldi  2014  dengan  judul  Pengaruh  Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMK
ADB  Invest  Se-Kota  Surabaya  menyimpulkan  bahwa  supervisi  kepala  sekolah berpengaruh  secara  positif  dan  signifikan  terhadap  kepuasan  kerja  guru  dengan
nilai 4,461. Pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja jumlah nilai sebesar 5,764.  Supervisi  kepala  sekolah  dan  motivasi  kerja  guru  bersama-sama  dapat
berpengaruh  secara  positif  dan  signifikan  terhadap  kepuasan  kerja  guru  dengan jumlah nilai sebesar 53,593.
Penelitian  lain  dilakukan  oleh  Joko  Susanto  2012  dengan  judul  Faktor- faktor yang Berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Guru SMK Negeri Kelompok
Teknologi  di  Kabupaten  Boyolali  dengan  hasil  bahwa  motivasi  kerja  guru, kompetensi  profesional  guru,    dan    interaksi  sosial  antar  guru  berpengaruh
signifikan meningkatkan kepuasan kerja guru. Alrisna  Sita  Dewi  2012  melakukan  penelitian  dengan  judul  Pengaruh
Motivasi  dan  Disiplin  Kerja  terhadap  Kepuasan  Kerja  Guru  SMP  N  1  Wedi Kabupaten  Klaten  dengan  hasil  bahwa  secara  bersama-sama  maupun  parsial