58 Klaten, sedangkan penulis akan melakukan penelitian terhadap kepuasan kerja
guru tingkat dasar SD Negeri dan Swasta se-Kecamatan Tepus. Perbedaan lainnya dalah di dalam penelitian Muhammad Ali Rifaldi independent variabel
yaitu motivasi kerja guru X2, sedangkan dalam penelitian penulis hubungan kerja guru X2. Selain itu, dalam penelitian Alrisna Sita Dewi, independent
variabel terdiri dari disiplin kerja X1 dan motivasi kerja X2, sedangkan dalam penelitian penulis Supervisi pengawas X1 dan hubungan kerja guru X2.
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Joko Susanto dan Yun Herdi dengan penelitian penulis adalah penenelitian tersebut menganalisis faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru, sedangkan dalam penelitian penulis hanya meneliti pengaruh supervisi pengawas dan hubungan kerja guru
terhadap kepuasan kerja guru.
F. Kerangka Pikir
Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki peran penting di dalam pendidikan. Guru berperan mengajar dan mendidik peserta didik agar memiliki
ilmu pengetahuan, kemampuan,dan keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena guru memiliki peran yang penting di dalam pendidikan
maka kebutuhan guru perlu dibina dan difasilitasi agar merasa puas di dalam bekerja.
Kepuasan kerja guru akan berpengaruh pada kinerja dan produktivitas guru di dalam mengajar. Apabila guru memiliki kepuasan kerja maka guru akan merasa
senang di dalam bekerja, bekerja dengan penuh semangat dan tanggungjawab.
59 Sebaliknya, apabila guru tidak memiliki kepuasan kerja guru maka guru akan
frustasi, memiliki tingkat ketidakhadiran yang tinggi, bosan, melamun, dan malas di dalam bekerja. Oleh karena itu, faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan
kerja guru perlu dipenuhi. Permasalahan terkait kepuasan kerja yaitu adanya guru SD yang tidak hadir
dalam bekerja, guru terlambat masuk kelas, bunuh diri karena frustasi dengan tuntutan pekerjaan, mengeluh dalam bekerja, belum puas dengan profesinya,
belum puas dengan fasilitas dan malas bekerja meskipun sudah memperoleh tunjangan profesi. Kemalasan kerja guru di dalam mengajar dapat disebabkan
karena kurangnya pengawasan dari atasan atau karena pengawasan yang menuntut persyaratan administratif sehingga tidak memperoleh perhatian maupun motivasi.
Selain itu, kemalasan juga dapat disebabkan karena guru yang bersangkutan tidak memiliki hubungan kerja yang baik dengan kepala sekolah maupun dengan
sesama guru. Oleh karena itu, faktor pengawasan supervisi pendidikan dan hubungan kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru.
Permasalahan terkait dengan supervisi pengawas kehadiran pengawas yang jarang sehingga kegiatan supevisi kurang optimal. Selain itu, yaitu kegiatan
kepengawasan lebih berorientasi pada penilaian kinerja guru dan dilihat dari segi administratif bukan pada peningkatan kapasitas guru. Hal tersebut, menyebabkan
guru merasa takut, tidak berani berinisiatif, dan mengikuti instruksi dari pengawas. Dengan demikian, guru merasa terbebani dengan supervisi yang
dilakukan oleh pengawas. Pengawasan supervisi yang baik adalah supervisi yang tidak mencari-cari kesalahan guru.
60 Hubungan kerja seorang guru dengan kepala sekolah dan rekan kerja sesama
guru juga mempengaruhi kepuasan kerja guru di dalam bekerja. Komunikasi dan kerjasama yang baik antara guru dan kepala sekolah akan mampu menciptakan
hubungan kerja yang harmonis di dalam organisasi. Selain itu, rekan kerja yang mendukung juga akan mampu membentuk kepuasan kerja guru. Adanya
hubungan yang baik antar sesama guru akan mempermudah guru di dalam bertukar pendapat terkait permasalahan yang dihadapi.
Permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan hubungan kerja guru yaitu masih terjadi konflik antara guru dan kepala sekolah yang disebabkan
karena kepala sekolah bersifat otoriter dan tidak menghormati guru, masih terjadi perbedaan pendapat antara guru dan kepala sekolah dalam pemberian tugas
sehingga tugas dari kepala sekolah tidak dilaksanakan. Selain itu, kurangnya sistem penghargaan terhadap guru.
Berdasarkan penjelasan tersebut, supervisi pengawas dan hubungan kerja guru dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja guru SD. Supervisi pengawas yang
baik akan meningkatkan profesionalisme kerja guru sehingga kepuasan kerja guru meningkat. Supervisi pengawas yang cenderung berorientasi pada administratif
dan mencari-cari kesalahan akan mengakibatkan guru menjadi takut, sehingga kepuasan kerjanya rendah. Hubungan kerja yang baik antara guru dan kepala
sekolah dan guru dengan guru akan menciptakan komunikasi, kerjasama, dan dukungan sehingga guru merasa senang di dalam bekerja. Dengan demikian,
kepuasan kerja tinggi. Sebaliknya, konflik dan hubungan kerja yang tidak baik akan menyebabkan kepuasan kerjanya menurun.