Tujuan umum Tujuan Khusus
31 d. Pertemuan pribadi individual conference, yaitu dilakukan setelah supervisor
melakukan observasi kelas. Pertemuan pribadi dapat berupa percakapan, dialog, atau tukar pikiran tentang temuan-temuan ketika observasi.
e. Rapat guru, dilakukan ketika supervisor menemukan permasalahan yang hampir sama yang dihadapi seluruh guru.
f. Penerbitan buletin profesional, yaitu supervisor menjadi penggagas pembuatan buletin supervisi yang digunakan sebagai wahana supervisor dan
guru-guru mengembangkan profesinya dengan media tulisan. g. Penataran yaitu penataran yang dilakukan oleh supervisor maupun pihak lain
untuk mengembangkan profesionalisme guru, sehingga harus dimanfaatkan dan ditindaklanjuti oleh supervisor.
Selain observasi kelas, pertemuan individual, dan kunjungan kelas antar guru Intervisitas, Pupuh Fathurrohman AA Suryana 2011: 22 mengemukakan
bahwa teknik-teknik supervisi kemampuan profesional guru untuk tingkat sekolah secara ringkas yaitu :
a. Diskusi kelompok pertemuan kelompok, yaitu pertemuan yang dilaksanakan oleh pengawas untuk membahas hasil observasi kelas dan masalah-masalah
yang dialami oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. b. Demonstrasi mengajar, melalui teknik ini guru dapat mengamati langsung
cara-cara mengajar yang baik dan kemudian dapat dipratikkan kembali kepada peserta didiknya.
c. Perpustakaan profesional, yaitu untuk memotivasi guru dalam meningkatkan pengetahuan dalam bidang kependidikan, PBM, dan bidang studi.
32 Jasmani Asf Syaiful Mustofa 2013: 77 menambahkan bahwa supervisi
pendidikan juga dapat dilakukan melalui teknik kunjungan rumah, workshop dan in-service training yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kunjungan rumah yaitu teknik supervisi door to door dengan cara jemput bola kepada guru yang akan disupervisi dengan tujuan untuk mengetahui situasi
dan kondisi kehidupan guru di rumah, terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tugas dan
kewajibannya. b. Workshop lokakarya salah satu teknik dalam melakukan supervisi manajerial
dan bertujuan untuk mengembangkan profesional kepala sekolah, guru, dan karyawan.
c. In-service training yaitu dilakukan melalui penataran-penataran untuk guru mata pelajaran per sektor atau gugus, per- kabupaten, atau per-wilayah.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai teknik supervisi pendidikan baik secara individual maupun
secara kelompok. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan supervisi secara optimal perlu digunakan beberapa teknik yang telah disebutkan di atas secara kombinasi
agar data dan infrormasi yang diperoleh sempurna.