Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

16 Hubungan kepuasan kerja dan kedisiplinan menurut Hasibuan 2009: 202 yaitu bahwa “...jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan baik. Sebaliknya, jika kepuasan kerja kurang tercapai dari pekerjaannya maka kedisiplinan karyawan rendah.” Sedangkan, hubungan antara kepuasan kerja dan prestasi kerja dijelaskan oleh T. Hani Handoko 2000: 195 sebagai berikut: ...prestasi kerja lebih baik mengakibatkan penghargaan yang lebih tinggi. Bila penghargaan tersebut dirasakan adil dan memadai, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka. Dilain pihak, bila penghargaan dipandang tidak mencukupi untuk suatu tingkat prestasi kerja mereka, ketidakpuasan kerja cenderung terjadi. Berdasarkan pendapat tersebut, apabila seseorang memiliki prestasi maka akan memperoleh penghargaan sehingga memperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja juga akan meningkatkan prestasi seseorang. Apabila seseorang mencintai pekerjaan, maka akan bekerja dengan sebaik-baiknya sehingga akan meningkatkan prestasi kerja mereka. Pendapat lain, menurut Strauss Sayles T. Hani Handoko, 2000: 196 sikap pegawai yang memiliki kepuasan dan ketidakpuasan kerja adalah sebagai berikut. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikogis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Karyawan seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan, karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran lebih baik, kurang aktip dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadang-kadang berprestasi kerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. 17 Istijanto 2005: 181 juga menjelaskan bahwa karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan akan bosan terhadap pekerjaan, merasa tidak nyaman, tidak menyukai atau kecewa atas pekerjaan, dan mempunyai perasaan negatif lain. Karyawan memandang pekerjaan sebagai paksaan, beban, atau tidak tertarik terhadap pekerjaan dan berupaya menghindari pekerjaan. Sedangkan, kepuasan dan ketidakpuasan kerja menurut Edy Sutrisno 2009: 80 berdampak terhadap produktivitas, ketidakhadiran dan keluarnya pegawai dan berdampak terhadap kesehatan. Hubungan kepuasan kerja terhadap turnover menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2013: 118 yaitu “kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi.” Hubungan antara kepuasan kerja dan tingkat ketidakhadiran absen kerja menurut Anwar yaitu “pegawai-pegawai yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadirannya absen tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan ya ng tidak logis dan subjektif.” Pendapat yang sama tentang hubungan kepuasan kerja, perputaran karyawan dan absensi diungkapakan oleh T. Hani Handoko 2000: 197 sebagai berikut: ... kepuasan kerja yang rendah biasanya akan mengakibatkan perputaran karyawan yang lebih tinggi. Mereka lebih mudah meninggalkan dan mencari kesempatan di perusahaan lain. ... para karyawan yang kurang mendapatkan kepuasan kerja cenderung lebih sering absen. Mereka sering tidak merencanakan untuk absen, tetapi bila ada berbagai alasan untuk absen, untuk mereka lebih mudah menggunakan alasan tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator kepuasan kerja dan ketidakpusan kerja guru dapat dilihat dari moral kerja guru, kedisiplinan guru, prestasi kerja, produkvitas, ketidakhadiran absensi, keluarnya pegawai turnover. Sikap guru yang tidak puas dalam

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI KECAMATAN MEDAN AREA.

0 3 38

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD DI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO.

0 2 72

PENGARUH SUPERVISI PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN MEDAN AREA.

0 2 46

KONTRIBUSI SUPERVISI, MOTIVASI KERJA, DAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR DI UPTD KONTRIBUSI SUPERVISI, MOTIVASI KERJA, DAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR DI UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GRO

0 2 14

PENGARUH KOMPETENSI DASAR GURU, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI, TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 23

PENGARUH KELOMPOK KERJA GURU DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH IV KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 68

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KOMITMEN GURU DAN KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA.

0 3 195

PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 144

KEPUASAN KERJA GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU

0 0 10

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN

1 4 14