3. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis data, data pretest dan posttest untuk kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.
Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.
a. Uji hipotesis pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hasil penghitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, dapat diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N
X
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Kontrol 38
47,47 0,28
1.99 Ho diterima
Eksperimen 38 48,21
Hasil penghitungan uji t diperoleh t
hitung
sebesar 0,28, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan t
tabel
sebesar 1.99. Perbandingan antara t
hitung
t
tabel
0,28 1.99, maka H
o
diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan awal antara siswa yang berada di kelas kontrol
dengan siswa yang berada di kelas eksperimen. Artinya, kemampuan awal siswa berada pada level yang sama.
b. Uji hipotesis posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hasil penghitungan nilai posttest dengan menggunakan uji t, dapat diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas N
X
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Kontrol 38
74,00 2,93
1.99 Ho ditolak
Eksperimen 38
78,74 Hasil penghitungan uji t diperoleh t
hitung
sebesar 2,93, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan t
tabel
sebesar 1.99. Perbandingan antara t
hitung
t
tabe
l
2,93 1.99, maka H
o
ditolak, artinya rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas kontrol berbeda nyata dari hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan model
pembelajaran AO.
6
4. Data Nilai Rata-Rata LKS Setiap Pertemuan
Proses pembelajaran pada kedua sampel dibantukan melalui Lembar Kerja Siswa LKS sebagai materi belajar. Penggunaan LKS dalam pembelajaran
bertujuan supaya siswa lebih memahami konsep dengan tugas-tugas yang ada dalam LKS. Tabel 4.8 berikut memperlihatkan hasil rata-rata LKS pada setiap
pertemuan.
Tabel 4.8 Nilai rata-rata LKS setiap pertemuan
Kelas Rata-rata
LKS 1 Rata-rata
LKS 2 Rata-rata
LKS 3 Rata-rata
LKS 4 Rata-rata
keseluruhan
Kontrol 64,33
70,39 71,00
98,29 76,00
Eksperimen 69,86
72,74 75,02
98,60 79,05
Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran AO dengan peta konsep memiliki tujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa sehingga
pemahaman materi menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dengan
hasil nilai LKS di setiap pertemuan yang berbeda. Walaupun kedua kelas diberi bentuk LKS yang sama tetapi didapatkan hasil yang berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata nilai LKS kelas eksperimen setiap pertemuan lebih baik dari kelas kontrol.
7
6
Lampiran hal.182.
7
Lampiran hal.158.