terutama penalaran logis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan sosial moral.
5 Model Advance Organizer
Tokohnya, David ausebel. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi melalui penyajian materi beragam ceramah, membaca,
dan media lainnya dan menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada.
6 Model mnemonics
Tokohnya,Pressley, Levin, dan Delaney. Model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan mengasimilasi informasi.
8
Model pemrosesan informasi menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan
data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran advance organizer termasuk dalam model pemrosesan informasi
yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kemampuan pemrosesan informasi guna menyerap dan mengkaitkan bidang-bidang pengetahuan.
secara bermakna.
d. Strategi Model Pemrosesan Informasi
Setiap model pembelajaran memiliki strategi untuk mencapai tujuan penmbelajaran. Menurut Wawan, model proses informasi ini meliputi beberapa
strategi pembelajaran, diantaranya: 1
Mengajar induktif, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori.
2 Latihan inquiry, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang
memang diperlukan.
8
Ibid, h.5.
3 Inquiry keilmuan, bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam
disiplin ilmu, dan diharapkan akan memperoleh pengalaman dalam domai- domain disiplin ilmu lainnya.
4 Pembentukan konsep, bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum,
terutama berpikir logis, aspek sosial dan moral. 5
Model advanced organizer bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan
satuan ilmu pengetahuan secara bermakna.
9
Strategi-strategi model pemrosesan informasi tersebut digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima
dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
2. Model Pembelajaran Advance Organizer
a. Advance Organizer
1 Pengertian Advance Organizer
Menurut Novak, advance organizer adalah jembatan kognitif yang digunakan guru untuk membantu membuat peserta didik membuat hubungan
antara apa yang mereka tahu dan apa yang akan mereka pelajari. Menurut Ausubel advance organizer adalah materi yang diperkenalkan sebelum materikonten yang
asing sehingga memudahkan asimiliasi pengetahuan yang baru. Oleh karena itu, advance organizer bertindak sebagai pengait untuk penerimaan konten baru.
10
Menurut Kirkman Shaw dalam Dell„Olio mengemukakan bahwa
“advance organizer tidak sama dengan ikhtisar atau rangkuman yang terdiri dari teks pada tingkat abstraksi yang sama sebagai bahan yang harus dipelajari ,
9
Wawan Danasasmita, op.cit ., h.5.
10
Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using Advance Organizers to Enhance Students‟ Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of Mathematics, ScienceTechnology
Education, 2009, h..413-420.
melainkan dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara apa yang sudah siswa tahu dan apa yang dia perlu tahu sebelum ia berhasil mengerjakan tugas
yang diberikan.”
11
Menurut Hansiswany dalam Sri Rahayu , “advance organizer adalah suatu
rencana pembelajaran yang digunakan untuk menguatkan struktur kognitif siswa ketika mempelajari konsep-konsep atau informasi yang baru dan bagaimana
sebaiknya pengetahuan itu disusun serta dipahami dengan benar. Advance organizer merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran untuk menyiapkan
siswa melihat kebermaknaan konsep yang akan dipelajari dan menghubungkan dengan konsep yang sudah dimiliki.
12
Advance organizer dapat dinyatakan sebagai sebuah alat yang digunakan sebelum kegiatan pembelajaran yang membantu menghubungkan antara apa yang
akan dipelajari dan apa yang telah siswa ketahui. Menurut Diptoadi dalam Djoko, strategi dalam pengorganisasian
pembelajaran yang baik, yang dilatarbelakangi oleh teori Ausubel, harus memenuhi prinsip progressive differentiation dan integrative reconciliation.
Kedua prinsip ini diduga kuat dapat memperkuat struktur kognitif siswa. Prinsip yang pertama berarti ide-ide yang sangat umum dari kegiatan pembelajaran
kemudian disajikan pertama kali secara bertahap, dirinci dan dispesifikasi, sedangkan prinsip yang kedua berarti bahwa ide-ide yang sudah ada yang
sebelumnya telah dipelajari kemudian dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada.
13
Pengorganisasian pembelajaran supaya dapat bermakna meaningful dan bukan hapalan rote maka hal yang harus dilakukan adalah mengaitkan bahan
ajar yang kemungkinan bermakna dengan ide-ide yang ada pada struktur kognitif siswa. Kemudian mengaitkan sifat substansif bahan baru terhadap keterbatasan
11
Dell „Olio and Tony Donk, Models of Teaching : Connecting StudentLearning With Standards 2007, h. 393.
12
Sri Rahayu, Journal of Innovative Science Education, “Pengembangan Model Pembelajaran
Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Koloid”, 2012, h.29.
13
Djoko Apriono, “Advance Organizer : Konsep, Komponen Model, dan Implementasi dalam Pembelajaran PPKN”, Prospektus, Tahun VII Nomor 2, Oktober 2009, h. 124.
struktur kognitif. Salah satu strategi yang efektif yang bisa diimplementasikan adalah menggunakan advance oganizer.
2 Jenis – Jenis Advance Organizer
Memilih atau mendesain sebuah advance organizer itu sendiri juga sulit, karena sebuah advance organizer yang efektif harus sesuai dengan konten dan
siswa. Karena advance organizer ini sebagai alat yang digunakan untuk menghubungkan pengetahuan yang akan diketahui siswa dan apa yang akan
dipelajari oleh siswa maka pemilihan advance organizer sendiri harus tepat. Advance organizer tidak perlu panjang lebar tetapi harus bisa dirasakan secara
sadar oleh siswa, dipahami dengan jelas, dan berhubungan dengan bahan organizer itu sendiri.
Adapun jenis-jenis advance organizer menurut Abdul Azis ada dua tipe yaitu expository organizer dan comparative organizer. Sebuah Expository
organizer menyediakan informasi untuk mempelajari materi-materi yang tidak familiar.
14
Contoh, jika kita ingin menjelaskan tentang fungsi jaringan hewan terlebih dahulu dijelaskan tentang struktur jaringan hewan. Kemudian
Comparative organizers. Comparative organizers membandingkan dan mempertentangkan dua konsep, teori, atau proses untuk menghindari kebingungan
yang ditimbulkan oleh kesamaan keduanya. Advance organizer merupakan alat untuk memberikan setting atau struktur familiar untuk mengaitkan materi baru
yang berpotensi asing.
15
3 Kelebihan dan Kekurangan Advance Organizer
Setiap hal pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan, begitu juga dengan advance organizer. Menurut Joyce dalam Cahyo adapun kelebihan advance
organizer diantaranya : 1 guru dapat mengontrol guru dapat mengontrol keleluasaan materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan. 2 Apabila materi pembelajaran cukup luas dan
14
Abdul Azis, “Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam Pembelajaran”, Ta’allum,
Vol.19, 2009, h.39.
15
Ibid, h. 38.