Uji Normalitas Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis

2,93 1.99, maka H o ditolak, artinya rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas kontrol berbeda nyata dari hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran AO. 6

4. Data Nilai Rata-Rata LKS Setiap Pertemuan

Proses pembelajaran pada kedua sampel dibantukan melalui Lembar Kerja Siswa LKS sebagai materi belajar. Penggunaan LKS dalam pembelajaran bertujuan supaya siswa lebih memahami konsep dengan tugas-tugas yang ada dalam LKS. Tabel 4.8 berikut memperlihatkan hasil rata-rata LKS pada setiap pertemuan. Tabel 4.8 Nilai rata-rata LKS setiap pertemuan Kelas Rata-rata LKS 1 Rata-rata LKS 2 Rata-rata LKS 3 Rata-rata LKS 4 Rata-rata keseluruhan Kontrol 64,33 70,39 71,00 98,29 76,00 Eksperimen 69,86 72,74 75,02 98,60 79,05 Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran AO dengan peta konsep memiliki tujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa sehingga pemahaman materi menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dengan hasil nilai LKS di setiap pertemuan yang berbeda. Walaupun kedua kelas diberi bentuk LKS yang sama tetapi didapatkan hasil yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai LKS kelas eksperimen setiap pertemuan lebih baik dari kelas kontrol. 7 6 Lampiran hal.182. 7 Lampiran hal.158.

5. Data Nilai AO dalam bentuk Skor Peta Konsep

Proses pembelajaran di kelas tidak hanya menggunakan LKS juga digunakan AO yang berbantukan peta konsep untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan menjadikan siswa mengalami belajar bermakna. Perolehan skor siswa dalam penilaian peta konsep dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Peta Konsep No Pemusatan dan Penyebaran Peta Konsep Pertemuan 1 Peta Konsep Pertemuan 2 Peta Konsep Pertemuan 3 Peta Konsep Pertemuan 4 1 Nilai Terendah 46,00 42,00 37,00 63,64 2 Nilai Tertinggi 95,00 99,00 70,00 97,73 3 Nilai Maksimum 100,00 100,00 100,00 100,00 4 Rata-rata Mean 71,71 78,14 57,14 81,17 Standar Deviasi 24,19 18,00 16,31 13,93 Berdasarkan tabel 4.9 tentang skor peta konsep yaitu dengan mengonversi nilai peta konsep setiap kelompok dengan nilai maksimal yang dapat diperoleh. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai peta konsep dan nilai rata-rata setiap pertemuan berbeda-beda. Perolehan skor peta konsep dari pertemuan pertama hingga keempat cenderung mengalami peningkatan, namun pada pertemuan ketiga mengalami penurunan . 8

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa pengujian hipotesis data pretest yang dilakukan, diperoleh bahwa t hitung t tabel 0,28 1.99 , dapat diartikan bahwa t hitung berada diluar daerah penolakan H atau dengan kata lain H diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal antara siswa yang berada di kelas kontrol dengan siswa yang berada di kelas eksperimen. Artinya, kemampuan awal siswa berada pada level yang sama. 8 Lampiran 10 hal.162.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista

0 16 225

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER MENGGUNAKAN PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 25

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 8 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 1 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP DAN STUDENT EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP DAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP YANG DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145