instrumental terdiri dari kurikulum, program pendidikan, darana dan prasarana serta guru.
3 Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Tentu akan berbeda hasil yang didapatkan dari
orang yang belajar dalam keadaan segar jasmaninya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan.
4 Kondisi psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologiis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Faktor psikologis sebagai faktor yang berasal dari dalam merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang. Yang termasuk ke
dalam faktor ini adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan- kemampuan kognitif.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Hudson Shihusa dan Fred N Keraro dengan judul “Using Advance Organizers to Enhance Students’ Motivation in Learning
Biology ” mengemukakan bahwa ada perbedaan yang signifikan yang telah
diidentifikasi antara kelompok sarana siswa yang diajarkan dengan menggunakan advance organizer dan mereka yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
Jadi advance organizer dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa
dibandingkan dengan metode mengajar konvensional
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Hunaidah M dengan judul “Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan Berinquiri Melalui
Model Pembelajaran Advance Organizer pada Siswa SMAN 8 Kendari”
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran advance organizer dapat meningkatkan aktivitas guru selama dalam pembelajaran, meningkatkan
keterampilan inquiri siswa selama dalam pembelajaran dan peningkatan hasil
belajar siswa.
Penelitian Napsin Palisoa dengan judul “Strategi Advance Organizer
dalam Pembelajaran Kimia” menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
dan strategi Advance Organizer digunakan oleh guru dalam merancang pembelajaran dan sebagai inovasi dalam pembelajaran untuk membantu siswa
meningkatkan konsep-konsep baru dan menghubungkannya dengan konsep- konsep lama yang telah dimiliki.
Selanjutnya, penelitian Zuhairi dengan judul “Pembelajaran Model Advance Organizer
dan Model Tradisional pada mata pelajaran IPS di MIN” menyimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer mejadikan siswa
lebih aktif dalam pembelajaran dan memudahkan siswa memahami pelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh H.Banjarnahor dengan judul “Application
of Learning Model of Advance Organizer and Concept Map Media ti Increase Motivation and Learning Achievement of Junior High School Students in
Mathematics ” menyimpulkan bahwa penerapan model advance organizer dengan
menggunakan media peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun datar segi empat di kelas VII SMP Negeri 22
Kecamatan Percut Sel Tuan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sri Rahayu dkk dengan judul
“Pengembangan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa pengembangan model
pembelajaran advance organizer pada pelajaran kimia pokok bahasan koloid dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan aktivitas siwa
dalam kegiatan pembelajaran.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pembelajaran yang biasa digunakan yaitu dengan metode ceramah yang dapat diindikasikan sebagai salah satu faktor yang dapat
menghambat proses pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.